JURNALIS.co.id – Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan blusukan ke Pasar Melati, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Sabtu (02/10/2024). Kedatangan Norsan ini merupakan rangkaian safari politik di Ketapang.
Norsan disambut antusias para pedagang serta warga yang tengah beraktivitas di pasar tersebut. Dalam kesempatan itu, Norsan juga membuka dialog bersama perwakilan pedagang.
Perwakilan pedagang, H Misjin menceritakan Pasar Melati ini berawal dari swadaya para pedagang. Lambat laun, aktivitas pasar dan perputaran perekonomian kian membesar.
Maka itu dia berharap, Ria Norsan dapat mendorong perbaikan infrastruktur serta sarana dan prasarana di pasar tersebut. Sehingga pasar ini, mampu menggerakkan roda perekonomian di daerah.
“Kami sangat berterima kasih ke Pak Ria Norsan. Apabila bapak jadi Gubernur Kalbar, kami sangat berharap bahwa pasar pagi ini jadi pasar tradisional,” katanya.
Misjin pun menegaskan, para pedagang pasar ini mendukung pasangan Cagub dan Cawagub nomor urut 2, Norsan dan Krisantus di Pilkada Kalbar. Dia meyakini, pasangan NKRI dapat membawa Ketapang ke arah lebih baik.
“Saya mohon kepada para pedagang bahwa kita hari ini akan memenangkan pasangan Ria Norsan jadi Gubernur Kalbar. Hidup Pasar Melati ini, apabila Pak Norsan jadi Gubernur Kalbar,” katanya.
Sementara itu, usai blusukan dan memantau pasar itu, Cagub Kalbar Ria Norsan mengakui pasar ini belum cukup layak dari segi infrastruktur dan sarana prasarana penunjang lainnya.
“Takutnya ini kalau kena angin kencang bisa roboh dan membahayakan bagi yang belanja dan berjualan di situ,” ujarnya.
Norsan mengatakan, ke depannya jika terpilih menjadi Gubernur Kalbar, dia akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk mengajukan renovasi pasar.
“Dari Perdagangan, nanti kita bisa ajukan bantuan. Seperti di Mempawah itu pernah kita ajukan nanti dibangun dengan permanen yang layak atapnya dan tinggi agar tidak panas,” jelasnya.
Di sisi lain, Norsan juga akan mengupayakan pembinaan terhadap para pedagang di pasar tersebut. Kemudian memberikan stimulan sehingga mereka dapat lebih berkembang.
“Bantuan permodalan untuk mereka ini bisa eksis. Bisa mengembangkan bisnisnya. Itulah nanti berfungsi di pangsa pasar,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu juga akan mempersiapkan skema untuk mengantisipasi terjadinya inflasi misalnya dengan intervensi pasar dan mengamankan stok untuk mengimbangi daya beli.
“Kita mempertahankan harga di pasaran. Hukum pasar antara pedagang dan pembeli seimbang. Ada barang ada pembelinya. Akan kita jaga,” tandasnya. (m@nk)
Discussion about this post