JURNALIS.CO.ID, Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menjadi keynote speaker pada acara Diskusi Publik yang digelar Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) di AONE Hotel, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Acara mengusung tema “Menakar Problem Pemilu dan Pilkada 2024: Keserentakan, Keberpihakan terhadap Pemilih, dan Inklusivitas”.
Bima mengajak semua pihak mendukung peningkatan kualitas sistem pemilu yang lebih baik untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
“Jadi Pilkada Serentak yang baru usai, Pilpres dan Pileg yang baru kita lakukan, itu salah satu materi bagi kita, dengan data-data yang sangat kaya, untuk jadi bahan refleksi kita semua,” ujar Bima.
Menurut Bima, telah selesainya rangkaian Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 menjadi momentum yang tepat untuk melakukan refleksi. Langkah tersebut membutuhkan kerja sama semua pihak, serta rentang waktu yang tidak sebentar.
Oleh karena itu, kualitas sistem pemilu didorong untuk terus ditingkatkan, terutama guna menyambut hadirnya pemimpin terbaik di masa depan.
Di lain sisi, penguatan sistem pemilu dinilai penting guna menyambut tahun 2045. Pasalnya, tahun tersebut merupakan saat di mana Indonesia mewujudkan visi Indonesia Emas.
Bima melanjutkan, dalam konteks pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, telah banyak keberhasilan yang ditorehkan para pemangku kepentingan. Seperti aspek keamanan, ketertiban, dan berlangsungnya pesta demokrasi tersebut secara damai.
“Artinya sistem kita, koordinasi kita ini relatif siap untuk mengantisipasi sistem apa pun. Ini poin penting menurut saya, ini lagi-lagi bukan soal kredit saja terhadap pemerintah, tapi dengan sistem yang kompleks tadi, dengan kekhawatiran yang sangat tinggi terhadap konflik vertikal, horizontal, konflik politik, dan lain-lain,” imbuhnya.
Di lain pihak, Bima mengaku terharu dengan kolaborasi dan kerja sama pihak terkait selama berlangsungnya Pilkada 2024.
Hal itu seperti saat proses distribusi logistik Pilkada di daerah dengan medan yang sulit. Bahkan, ada petugas yang harus menyeberangi lautan dan melintasi kawasan pegunungan untuk dapat menyalurkan logistik tersebut.
“Itu effort yang luar biasa. Jadi lagi-lagi tidak berlebihan kalau saya katakan tadi, sistem kita, struktur pemerintahan kita itu mampu untuk beradaptasi dengan sistem koordinasi dan sebagainya,” tandasnya. (rdh)
Discussion about this post