![Foto : Kondisi Jalan Kampung Tupah Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang,](https://jurnalis.co.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250129-WA0012.jpg)
Aceh Tamiang, jurnalis.co.id – Sudah dua Dasawarsa jalan dusun Keluarga dan dusun Inpres Kampung Tupah Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, warganya belum menikmati jalan aspal, sebagaimana jalan yang beraspal di dua dusun yang berdekatan yaitu dusun Cempaka dan dusun Sukarakyat.
Hasil pantauan awak media dilapangan, pemandangan ini terlihat tatkala ada beberapa pengendara sepeda motor, terjatuh dan terpeleset di badan jalan yang licin bertanjak. Rabu (29/01/25).
Hal ini disebabkan badan jalan yang menanjak bercampur lumpur tidak bisa dikendalikan oleh pengendara sepeda motor, sutrisno (55) warga setempat mengatakan, “Saya sudah coba untuk membawa kendaraan dengan pelan dan berhati-hati. Namun kondisi jalan yang sangat licin disebabkan air hujan selama dua hari belakangan ini terus tergenang bercampur berlumpur, bertebaran di badan jalan sehingga kenderaan saya tidak bisa terkendalikan,” keluh Sutris, yang rutinitasnya pergi dan pulang dari pekan.
![](https://jurnalis.co.id/wp-content/uploads/2025/02/73e8ac42-9c1d-4f7d-bd9d-37a890e51ba1.jpg)
Hal senada juga disampaikan Tokoh Pemuda Kampung yang juga sebagai ketua Forum dua Dusun, Apri (35) sa’at dikonfirmasi awak media,”Ya bang, disaat hujan turun awal tahun sekarang ini, mulai dari pintu masuk dusun Keluarga, hingga ujung jalan menuju dusun Inpres, jalan sudah digenangin air hujan dan badan jalan itu sudah seperti kolam ikan, dua dusun seperti terisolir, warga tidak tau lagi memilih jalan keluar sebagai alternatifnya,”terang Apri.
Lanjutnya, dia menjelaskan, “jumlah kepala keluarga di dusun Keluarga sebanyak 135 KK dan di dusun Inpres 85 KK total 355 jiwa/orang yang melintas jalan ini mulai dari pagi hingga sore hari seperti terisolir. Rata – rata penduduk disini mata pencahariannya kesawah, berladang, jual batu bata pabrikan olahan dapur (home industrial) yang saat seperti ini hasil bakaran dapur batu bata sudah mulai dibongkar untuk dijual kepasaran, “ jelas Apri yang sehari – hari dipanggil bang Ap.
Ditambahkannya, jalan ini sudah 20 tahun belum ada perubahan status dari kegiatan perkerasan, belum menjadi peningkatan ke aspal.
“Kami sudah beberapa kali melaporkan kepada Datok Penghulu Tupah agar segera diperhatikan jalan Dusun Keluarga dan Dusun Inpres ini. Namun, jawabannya sabar dan kita upayakan, begitu selalu,” papar Apri.
Ditemui di rumahnya, Datok Penghulu Tupah, Ponijan, menjelaskan, terkait jalan yang di Dusun Keluarga, memang benar jalan tersebut sudah hampir 20 tahun belum ada perubahan status dari jalan perkerasan, belum meningkat menjadi pengaspalan, sementara data jumlah penduduk di Dusun Keluarga sebanyak 135 Kepala Keluarga atau 355 jiwa.
“Saya sudah melaporkan hal ini kepada pihak Kecamatan setempat tahun lalu. Jalan di Dusun Keluarga sepanjang lebih kurang 600 meter, agar menjadi perhatian khusus, minimal diperbaiki badan jalannya dengan menggunakan alat berat,” pungkas Datok Penghulu Tupah, Ponijan, mengakhiri komentarnya.
(MTY)
Discussion about this post