
JURNALIS.co.id – Dalam rangkaian kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Tahun 2025 di Desa Plalangan, Kodim 0824 Jember menghadirkan seorang florist guna memberikan pelatihan pembuatan buket bunga kepada perempuan desa.
Pelatihan vokasional ini difokuskan pada pemberdayaan perempuan guna mendukung ekonomi keluarga.
Pelatihan tersebut digelar atas kerja sama antara TMMD, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum), serta Pokja 2 TP PKK Kabupaten Jember. Kegiatan berlangsung di Balai Desa Plalangan pada Kamis (22/5/2025).

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Kabupaten Jember lewat Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha, Totok Sugiarto, SE, menjelaskan perihal pelatihan vocasional itu kepada awak media ini.

“Pelatihan vocasional itu adalah pelatihan yang berfokus pada ketrampilan praktis dan keahlian spesifik yang dibutuhkan dalam suatu bidang pekerjaan industri tertentu. Hari ini kami hadirkan pelatihan pembuatan buket bunga,” ujar Totok kepada media ini.
Sebanyak 50 perempuan dari Desa Plalangan dan sekitarnya diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Mayoritas peserta belum memiliki pengalaman dalam membuat buket, sehingga antusiasme mereka cukup tinggi.
Totok menambahkan bahwa tren penggunaan buket bunga saat ini tengah meningkat. Buket kerap digunakan dalam berbagai momen seperti kelulusan, ulang tahun, wisuda, bahkan penyambutan jemaah haji.

“Dengan buket bunga ini sebagai penghubung silaturahmi dan bagi yang kita undang, paling tidak sudah kita bekali. Syukur-syukur nanti ada yang serius menekuni menjadi wirausaha buket bunga,” terang Totok.
Ketua Pokja 2 TP PKK Kabupaten Jember, Anis Sufita, juga memberikan pandangannya terkait peran PKK dalam kegiatan ini.
“Hari ini kami mendampingi untuk pelatihan buket bunga kepada masyarakat Kecamatan Kalisat. Acara ini diprakarsai oleh TMMD bersama Dinas Koperasi. Tujuannya untuk memberikan ketrampilan kepada wanita-wanita di sini dan upaya meningkatkan pendapatan keluarga,” ujar Anis usai membuka pelatihan.
Anis menilai bisnis buket bunga memiliki potensi besar, terlebih di era digital saat ini yang membuka akses pasar lebih luas.
Ia juga menyoroti keunggulan desa sebagai sumber bahan baku karena bunga segar mudah diperoleh.
“Meski mereka tinggal di desa tetapi pangsa pasar terbuka luas, sebab era digital saat ini semua akses terbuka luas. Malah mereka diuntungkan sebab bahan baku, bunga segar, melimpah di desa,” tutupnya. (Sgt)
Discussion about this post