Pelatihan Kewirausahaan Kunyit di Desa Rasau Jaya 1

Ibu-ibu PKK bersama dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) FKIP Universitas Tanjungpura menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan berbasis kearifan lokal di Aula Desa Rasau Jaya 1, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (29/5/2025). Foto ( istimewa)

JURNALIS.co.id — Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) FKIP Universitas Tanjungpura mengadakan pelatihan kewirausahaan berbasis kearifan lokal di Aula Desa Rasau Jaya 1, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, pada Kamis (29/5/2025).

Mengangkat tema “Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal Berbahan Dasar Kunyit”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, dalam mengolah kunyit menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Ketua Program Studi Pendidikan IPS, Hadi Wiyono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin pengabdian kepada masyarakat yang terus dilaksanakan secara berkelanjutan.

“Kami sangat berterima kasih kepada ibu-ibu PKK yang telah hadir dan bersinergi dengan kami. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi inspirasi dalam mengembangkan usaha kecil menjadi lebih besar dan berdaya saing,” ungkap Hadi.

Kepala Desa Rasau Jaya 1, Suwono, turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

Ia menyebut bahwa pelatihan semacam ini memiliki dampak positif bagi ekonomi lokal, terutama dalam memberdayakan perempuan desa.

“Kami mengapresiasi perhatian dari pihak kampus terhadap warga kami, khususnya ibu-ibu PKK. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menunjang perekonomian desa. Apalagi ada korelasinya dengan koperasi Merah Putih, ini bisa menjadi peluang usaha yang layak disinergikan,” ujar Suwono.

Sebanyak 26 peserta dari kelompok PKK Desa Rasau Jaya 1 tampak antusias mengikuti pelatihan yang mencakup teknik pengolahan kunyit menjadi produk seperti minuman herbal dan rempah kemasan.

Selain pelatihan teknis, peserta juga mendapatkan materi terkait pemasaran dan manajemen usaha mikro.

Dengan semangat pemberdayaan berbasis potensi lokal, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong lahirnya pelaku usaha baru di tingkat desa yang mandiri dan berkelanjutan. (Bak)