
JURNALIS.co.id – Pelaksanaan program Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan) di Kabupaten Jember diwarnai dengan maraknya banner bergambar Bupati Jember Gus Fawait yang terpasang di sejumlah titik jalan.
Kondisi tersebut sempat memunculkan pertanyaan publik, mengingat masa kampanye Pilkada telah berakhir.
Menanggapi hal itu, Gus Fawait menegaskan bahwa pemasangan banner tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan aktivitas kampanye politik.
Ia menyebut kehadirannya di desa dan kelurahan murni untuk menjalankan program pemerintahan dan menyapa masyarakat.
“Saya datang ke sini tidak sedang kampanye. Rugi kalau saya kampanye karena pilkada (yang akan datang) masih lama,” ujar Gus Fawait, Minggu (14/12/2025).
Pada Minggu pagi yang cerah, Gus Fawait hadir di Balai Desa Curah Takir, Kecamatan Tempurejo, untuk menyapa para guru ngaji, kelompok pengajian, dan kelompok shalawatan dalam kegiatan Sholawat Kampung.
Kegiatan tersebut menjadi agenda ketiga di hari kedua pelaksanaan Bunga Desaku di Kecamatan Tempurejo.
Sebelumnya, Gus Fawait membuka lomba golf di Padang Golf Glantangan. Agenda kemudian dilanjutkan dengan jalan sehat yang ditutup dengan Pesta Kampung di Lapangan Glantangan.
Di hadapan ratusan jemaah shalawat, kelompok pengajian, dan para guru ngaji, Bupati Jember menegaskan tujuan utama dirinya turun langsung ke desa-desa.
“Saya datang ke panjenengan ini dengan tujuan ingin memastikan program-program Pemkab Jember benar-benar nyampek ke masyarakat,” tegas Gus Fawait.
Dalam setiap kesempatan bertemu warga, Gus Fawait tak jemu mensosialisasikan sejumlah program unggulan Pemerintah Kabupaten Jember, di antaranya Universal Health Coverage (UHC), Beasiswa Cinta Bergema, serta Honor Guru Ngaji.
Tahun ini, honor guru ngaji telah disalurkan kepada 22.000 penerima manfaat yang terdiri dari guru ngaji muslim, guru kitab nonmuslim, hingga marbot masjid.
Mekanisme pencairan pun mengalami perubahan dibanding era bupati sebelumnya, di mana petugas bank kini langsung mendatangi desa-desa untuk menyerahkan bantuan secara tunai kepada penerima manfaat.
Gus Fawait mengakui, dari hasil turun langsung ke lapangan, masih banyak warga Jember yang belum memahami secara utuh program-program unggulan Pemkab Jember.
Karena itu, ia menegaskan akan terus melanjutkan strategi turun ke desa meskipun menuai kritik dari sejumlah pihak.
Selain sosialisasi program, kehadiran Gus Fawait di desa-desa juga dimanfaatkan warga untuk menyampaikan berbagai keluhan secara langsung.
Mulai dari kondisi jalan kabupaten di pelosok yang masih berlubang, lambatnya pelayanan administrasi kependudukan, hingga persoalan lainnya.
Gus Fawait pun memberikan penjelasan langsung yang disambut positif oleh masyarakat.
Sebelumnya, Bupati Jember juga membuka kanal pengaduan masyarakat melalui WhatsApp di nomor 081131111108 yang dikenal dengan Kanal Wadul Gus’e.
Hingga berita ini ditayangkan, tercatat lebih dari tujuh ratus aduan telah masuk dari masyarakat.
(Sgt)



















Discussion about this post