– Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Barat I H Syarief Abdullah Alkadrie, SH MH kembali melanjutkan safarinya, menghadiri dialog kebangsaan semarak kemerdekaan Indonesia yang ke 75 tahun, dengan tajuk “Pesantren, Santri dan Indonesia” yang digelar di pondok pesantren Darunnasyiin Sungai Pelaik, Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (18/08/2020).
Legislator yang giat turun ke lapangan ini diwarnai dengan suasana hangat yang disambut oleh ratusan santri yang turut hadir.
Legislator Kalimantan Barat ini sudah lama tidak berkunjung lagi di pondok pesantren Darunnasyiin sehingga dirinya juga sangat rindu, sudah hampir 15 tahun berkeinginan ke pondok pesantren Darunnasyiin.
Kegiatan ini ditujukan agar pemahaman santri terhadap nilai-nilai Pancasila dari perspektif Islam bisa digali dan terus diingatkan.
Syarief meminta kepada santri untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karena terbukti hingga kini Pancasila mampu menjadi pondasi yang menguatkan keragaman dan kebhinekaan Bangsa Indonesia.
“Masalah kebangsaan ini merupakan masalah kita semua, Indonesia itu negara yang cukup besar, cukup panjang perjuangannya, kemudian daerah yang memiliki bermacam- macam suku agama budaya dan kemudian geografisnya berbeda- beda contohnya di Kalimantan ini terdiri pulau-pulau, di Kalimantan juga terdapat macam macam sukunya, seperti di Kalimantan Barat ini yang memiliki karakteristiknya masing- masing seperti yang kita tahu bahasa orang Pontianak dan bahasa Sambas itu saja berbeda,” paparnya saat menjadi keynote speaker di hadapan para santri.
Selain itu dirinya menilai Pancasila sebagai ideologi negara sudah final, Indonesia ini negara yang nasionalis dan religius dimanapun negara yang lebih banyak pendidikan lembaga keagamaan dibandingkan negara lain yaitu selain negara Indonesia.
Selain itu bentuk keyakinan lainnya, menjadikan Indonesia sebagai negara paling majemuk di dunia. Karenanya, pemantapan ideologi Pancasila bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata, tetapi juga tanggungjawab kita bersama.
“Kesepakatan kita Pancasila sudah final negara kita sudah Negara Kesatuan Republik Indonesia ideologi kita ideologi Pancasila negara kita negara Pancasila UUD 1945 sudah jelas kemudian tentu di dalam kehidupan bermasyarakat ini tentu kita keutamaan kehidupan ketentraman kebersamaan di dalam hidup sebagai hamba Allah hablul minannas ya tentu menjadi utama dalam kehidupan kita dalam bermasyarakat tidak ada skat persoalan tidak ada lagi perbedaan,” urainya.
Sehingga lanjut Syarief, Islam itu sudah jelas sudah ada pedoman pedomannya di dalam menjalankan perintah syariat agama.
“saya kira Islam itu tidak pernah membeda bedakan orang karena jelas patokan pondok pesantren itu adalah lakum dinukum waliyadin,” ujarnya.
Bahkan hidup dalam bermasyarakat dinilai juga sudah hatam mengenai pembahasan dalam kajian kebangsaan tersebut.
“Sampai di dalam kitab pun seperti fiqih, politik bahkan diajarkan fiqih siasah, dan kepada pihak-pihak lain jangan juga terlalu sedikit-sedikit cemburu terhadap hal hal yang berbau tidak jelas dan dianggap radikal saya pikir perlu diluruskan untuk kita semua,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Yayasan Al Ikhsan Darunnasyiin Lora Ainun Najib, dan Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Fraksi NasDem yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah), Hanafi Kholil. (R/Ndi)
Discussion about this post