– Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Delta Pawan terus mengingatkan seluruh pasangan calon (Paslon) beserta tim kampanye untuk tetap menaati aturan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kampanye.
Hal demikian disampaikan lantaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ketapang sudah dekat dan ritme kampanye semakin padat. Panwascam Delta Pawan menegaskan tidak segan memproses Paslon yang melanggar protokol lesehatan untuk disampaikan ke Bawaslu.
Ketua Panwascam Delta Pawan, Theo Bernadhi mengatakan, penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kampanye telah diatur di PKPU Nomor 13 yang tentunya telah diketahui oleh semua Paslon beserta tim kampanye.
“Tidak ada alasan tidak tahu soal aturan protokes ini saat kampanye, sebab PKPU 13 terbuka untuk semua pihak. Bahkan kami di Delta Pawan telah melakukan sosialisasi mengenai hal itu jauh-jauh hari kepada tim kampanye tingkat Kecamatan Delta Pawan,” kata Theo, Rabu (28/10/2020).
Nemun demikian, pihaknya tetap kembali mengingatkan agar semua Paslon dan tim kampanye, khususnya di Delta Pawan tetap taat aturan tersebut. Di antaranya soal penggunaan masker, penyediaan tempat cuci tangan, dan paling penting jumlah kehadiran keseluruhan maksimal 50 orang.
“Ini kami ingatkan kembali karena pelaksanaan Pilkada semakin dekat, tentu jadwal kampanye semakin padat. Jangan sampai karena mengejar target sosialisasi mengabaikan aturan, jika itu terjadi maka kami tidak segan memproses pelanggaran protokes menjadi temuan,” tegasnya.
Dia mengaku, sejauh ini terdapat beberapa kali pelaksanaan kampanye di Delta Pawan yang pada pelaksanaan awalnya tidak memenuhi protokol kesehatan. Misalkan ada yang tidak menyediakan tempat cuci tangan, tidak menyediakan masker dan jumlah massa melebihi ketentuan.
“Tapi saat diberikan teguran lisan sebelum kampanye dimulai, mereka tim kampanye segera mengikuti dan kampanye bisa berjalan sesuai aturan. Namun ada juga tim kampanye yang agak arogan dan baru mengikuti setalah disampaikan soal sanksi,” tuturnya.
“Kami maunya aturan diikuti, bukan karena takut sanksi tapi karena kesadaran bersama. Sebab Pilkada di tengah pandemi memang menjadi tanggung jawab kita untuk tetap menjaga agar kesehatan dan keamanan bersama jadi prioritas,” timbal Alumni Fisipol Untan Pontianak ini.
Ia berharap, di sisa masa waktu kampanye, pihaknya meminta jangan sampai ada Paslon atau tim kampanye melanggar aturan. Dan jika memang itu terjadi dan secara mekanisme teguran tidak diindahkan, tentu paslon dan tim kampanye siap menerima sanksi yang berlaku.
“Selain itu kami mengingatkan agar dalam pelaksanaan kampanye tidak melibatkan anak-anak, mematuhi pengurusan STTP serta izin kampanye untuk anggota dewan yang ikut dalam kampanye,” harapnya. (lim)
Discussion about this post