– Kabupaten Kubu Raya saat ini berstatus zona oranye atau tingkat risiko sedang penyebaran Covid-19. Kendati begitu, masyarakat diminta tidak cemas. Terpenting menaati terhadap protokol kesehatan.
“Yang penting kita selalu mematuhi protokol kesehatan termasuk bagi para ASN di masing-masing instansi. Kalau mau jadi zona hijau, tentunya harus melaksanakan protokol kesehatan itu mulai dari diri sendiri sampai ke seluruh masyarakat di Kubu Raya,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kubu Raya, Marijan, Jumat (13/11/2020).
Marijan mengatakan kesadaran terhadap protokol kesehatan idealnya dimiliki oleh setiap orang dan keluarga. Sebab Covid-19 keberadaannya tidak bisa terdeteksi.
“Saya aman di kantor, tapi istri saya belum tentu aman di kantornya. Jadi kita mulai dari diri sendiri, istri, dan anak-anak. Tidak cukup hanya kita yang aman,” ujar Marijan.
Terpisah, Ketua DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah berharap status zona oranye Kubu Raya dapat dijaga untuk kemudian ditingkatkan menjadi zona kuning atau bahkan hijau. Karena itu, sikap kewaspadaan sangat diperlukan. Khususnya dalam menjaga supaya Kubu Raya tidak turun ke zona merah.
“Karena kalau sudah (zona) merah, bisa ada stigma negatif di daerah ini. Muncul kepanikan dan bisa melumpuhkan aktivitas ekonomi dan itu sangat tidak baik,” sebutnya.
Agus mengatakan peningkatan status dari zona oranye ke zona hijau sangat berdampak pada upaya pemulihan ekonomi. Di mana proses pembangunan dapat kembali berjalan sebagaimana mestinya. Karena itu, ia menegaskan bahwa status zona hijau harus menjadi target utama bersama.
“Zona hijau jadi tujuan. Karena dengan zona hijau daerah ini bisa recovery dan cepat bangkit,” ucapnya.
Terkait hal itu, Agus menyarankan pemerintah kabupaten untuk terus berkoordinasi dengan pihak-pihak berkompeten. Selain itu regulasi yang berkaitan dengan percepatan penanganan Covid-19 harus mudah dipahami untuk kemudian dilaksanakan oleh masyarakat di tingkat bawah. Ia juga menyarankan untuk menggiatkan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana menyikapi pandemi Covid-19 dengan tenang tapi waspada.
“Rapat evaluasi ini kita apresiasi karena mengingatkan sekaligus mengevaluasi sejauh mana maksimal tidaknya kita bekerja dan capaian-capaiannya,” nilainya.
Dia menambahkan, edukasi terkait keberadaan Covid-19 juga perlu digencarkan. Mengingat hingga kini ternyata masih ada saja yang menganggap pandemi tersebut tidak ada.
“Terpenting sekarang adalah kita perlu yakin yang namanya Covid-19 ini betul ada. Karena banyak ditemukan orang yang tidak meyakini Covid ada sehingga ketaatan terhadap protokol kesehatan jadi rendah. Nah, ini yang sangat riskan,” sesal Agus. (sym)
Discussion about this post