– Angin kencang disertai hujan dan petir yang terjadi pada Rabu (09/12/2020) pagi di Kabupaten Ketapang menghantam sejumlah rumah warga pesisir pantai. Sedikitnya puluhan rumah roboh tertiup angin, bahkan sebagian hampir rata dengan tanah.
Tidak hanya merusak rumah, fasilitas umum dan pohon banyak tumbang. Kemudian beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pilkada Ketapang turut roboh hingga harus dipindah ke tempat aman.
Adapun rumah warga yang rusak di antaranya terdapat di Desa Baru, Desa Kinjil Pesisir dan Kelurahan Tuan Tuan Kecamatan Benua Kayong. Daerah ini merupakan kawasan pesisir pantai dan terdampak paling parah.
Salah satu rumah yang mengalami rusak parah adalah milik warga Jalan Bintang Musir Tuan Tuan Rudiansyah (33). Dia mengaku tidak menyangka angin bisa sampai merobohkan rumahnya yang ia bangun sejak enam bulan itu.
“Saya datang ke sini sekitar jam 07.30 pagi tadi. Kondisinya sudah roboh. Padahal tinggal dinding yang belum diplaster. Rencananya mau diplaster, cuma sudah roboh, mau diapakan lagi, sudah takdirnya seperti ini. Kerugian sekitar Rp50 sampai Rp60 juta,” kata Rudiansyah, Rabu (09/12/2020).
Beruntung, saat kejadian rumah belum ditempati. Lantaram dia beserta istri dan anaknya tinggal di rumah orangtuanya di Desa Kinjil Pesisir.
“Namanya juga musibah, tidak ada yang menginginkan. Tapi kami bersyukur tidak ada orang di dalamnya. Kami harap mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah agar secepatnya bisa membangun lagi,” timbalnya.
Hal serupa juga dialami Adon, warga Jalan Assalam Kelurahan Tuan Tuan Kecamatan Benua Kayong. Dia menyebut mengalami kerugian sekitar Rp50 sampai Rp60 juta. Pasalnya merusak sejumlah fasilitas tempat usahanya.
“Hampir separuh dari atap tempat pemancingan rusak akibat angin. Kerugian sekitar Rp50 sampai Rp60 juta,” ujar Adon.
Menurut dia, angin kencang tidak hanya terjadi saat ini, namun hampir terjadi setiap tahun. Namun demikian, yang terjadi sekarang sangat kuat jika dibanding tiupan angin sebelumnya.
“Kejadian angin kencang hampir terjadi setiap tahun, terutama setiap bulan Desember. Tapi kali ini sangat kuat. Kerusakan pun sangat parah, lihat saja atap sampai lepas dan pindah ke tempat yang jauh,” tuturnya.
Dia menambahkan, selain merusak atap tempat pemancingannya, tenda TPS 05 Kelurahan Tuan Tuan yang berada di halaman rumahnya juga roboh.
“Tenda TPS itu terangkat dan menimpa atap. Atap tempat parkir juga lepas. Jadi pencoblosan terpaksa dialihkan ke dalam garasi rumah, karena memang sudah tidak bisa lagi,” tambahnya.
Angin Terkencang Dalam 20 Tahun Terakhir
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Rahadi Oesman Ketapang, angin kencang yang terjadi itu tercatat memiliki kecepatan 37 knot. Bahkan menjadikan sebagai angin terkencang di Ketapang dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Angin tersebut tercatat didominasi dari arah Barat Daya Laut dengan kecepatan maksimum tercatat 74 kilometer per jam. Angin juga disertai hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir.
Sejak 2001-2019, kecepatan angin tertinggi yang pernah teramati dari Stasiun Meteorologi Ketapang adalah 36 knot. Angin kencang ini disebabkan adanya tekanan rendah di selatan, sehingga angin dari utara bergerak ke arah selatan menuju tekanan rendah.
Pola Eddy di utara dan belokan angin di Ketapang meningkatkan potensi pertumbuhan awan komulonimbus. Angin kencang disebabkan oleh adanya pertumbuhan awan komulonimbus tersebut.
Untuk itu, Masyarakat Ketapang dan sekitarnya diimbau selalu waspada terhadap fenomena-fenomena cuaca menuju puncak musim hujan. Khususnya potensi cuaca hujan disertai petir dan angin kencang tiga hari ke depan. (lim)
Discussion about this post