– Meski pandemi Covid-19 masih melanda, pada semester I tahun ini, PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat telah berhasil menyalakan listrik di 40 lokasi desa. Di mana 19 lokasi desa merupakan desa baru dan 21 dusun di lokasi desa yang sebelumnya sudah berlistrik.
Sementara di bulan Oktober lalu, juga telah berhasil dinyalakan 20 desa. Dengan rincian 16 lokasi desa baru dan 4 dusun di lokasi desa yang sebelumnya sudah berlistrik. Selanjutnya akan segera menyusul untuk penyalaan 6 desa di kawasan perbatasan Badau dan 2 desa di perbatasan Entikong masih dalam tahap pengerjaan konstruksi.
General Manager PLN IUW Kalbar, Ari Dartomo, mengatakan bahwa meski ditengah pandemi pihaknya tetap berkomitmen untuk melakukan pembangunan serta perluasan jaringan listrik di lokasi desa yang tersebar di seluruh Kalimantan Barat.
“Sepanjang tahun 2020 ini kami telah melaksanakan pembangunan jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 439,96 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 277,29 kms, serta membangun 148 gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 10.870 kVA. Upaya ini kami lakukan agar semakin banyak warga desa yang dapat menikmati listrik dari PLN,” ungkapnya, Rabu (16/12/2020).
Diakuinya pula, pihaknya telah melaksanakan pembangunan dan perluasan infrastruktur kelistrikan di 68 lokasi desa. Yaitu 43 lokasi di desa yang belum berlistrik dan 20 lokasi merupakan perluasan jaringan listrik yang sudah ada.
“Kami berharap keberadaan listrik PLN dapat mempermudah aktivitas masyarakat desa, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di desa tersebut,” imbuh Ari.
Secara terpisah, Gubernur Kalbar, Sutarmidji, mengapresiasi kinerja PLN dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur kelistrikan di berbagai lokasi desa dan dusun sepanjang tahun 2020 ini.
“Saya mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada PLN Kalbar beserta jajarannya yang telah menyalakan listrik di beberapa lokasi desa. Saya berharap kedepannya kita semua dapat berkolaborasi dengan PLN dalam membangun infrastruktur kelistrikan agar semakin banyak masyarakat desa yang dapat menikmati listrik,” kata Sutarmidji.
Menurutnya, masih banyak lokasi desa di Kalbar yang belum berlistrik, beberapa diantaranya tidak memungkinkan untuk dialiri listrik PLN karena terkendala infrastruktur jalan yang tidak tersedia. Untuk itu perlu diupayakan alternatif sumber energi lain, salah satunya dengan memanfaatkan tenaga surya atau potensi tenaga air yang dimiliki oleh lokasi desa tersebut. (m@nk)
Discussion about this post