– Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyerahkan tali asih kepada delapan kafilah Kubu Raya yang memperkuat Kafilah Kalimantan Barat di ajang MTQ Nasional XXVIII Padang, Sumatra Barat. Penyerahan dilakukan dalam acara tasyakuran di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (16/12/2020).
Dari delapan kafilah, dua di antaranya yakni Rahmawati dan Saidi berhasil menjadi juara. Rahmawati menjadi pemenang pertama di cabang tilawah golongan tartil anak-anak putri dan Saidi meraih juara harapan satu dari cabang syarhil Quran beregu putra. Kontribusi keduanya membantu Kafilah Kalimantan Barat menembus posisi sepuluh besar di pergelaran MTQ Nasional XXVIII.
Bupati mengatakan capaian kafilah Kubu Raya di ajang MTQ nasional merupakan buah dari sinergi semua pihak. Sehingga Kubu Raya mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pencapaian Kalimantan Barat di ajang MTQ nasional. Bahkan menjadi sejarah di mana Kalimantan Barat mampu menembus posisi sepuluh besar nasional.
“LPTQ mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten, dan para pelatih pembimbing semuanya punya peran yang luar biasa. Kita berkontribusi besar bagi Kalimantan Barat,” ujarnya.
Muda menyebut pencapaian kafilah Kubu Raya juga berdampak besar yakni membangun rasa percaya diri putra-putri Kubu Raya. Terlebih dengan raihan prestasi yang memberikan keyakinan bahwa anak-anak daerah mampu bersaing di kancah nasional.
“Jadi hari ini saya ucapkan selamat kepada semua. Ini adalah bentuk apresiasi dari pemerintah kabupaten dan setelah ini akan terus kita bina dengan lebih maksimal lagi. Lebih banyak penguatan, pengulangan, dan hal-hal yang bisa memperkuat kafilah kita untuk ke depannya. Memasuki 2021, kita lakukan evaluasi dan perbaikan agar semakin maksimal ke depan,” tuturnya.
Wakil Ketua DPRD Kubu Raya Suharso berharap semua pihak tidak berpuas diri dengan prestasi yang telah diraih. Sebab ia menilai kafilah Kubu Raya masih punya potensi besar untuk terus berkembang. Termasuk melanjutkan prestasi di jenjang selanjutnya pada pergelaran MTQ berikutnya.
“Kita bersyukur bahwa anak-anak kita di Kubu Raya punya kemampuan yang bisa bersaing. Nah, kita wajib mengayomi mereka supaya prestasi generasi ini tidak hanya selesai sampai di sini,” ucapnya.
Suharso mengungkapkan saat ini geliat perkembangan pondok pesantren di Kubu Raya sangat terasa. Menurut dia, hal itu adalah sebuah fenomena positif. Karena itu, dirinya menegaskan DPRD akan terus mendukung sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada. Termasuk dukungan dalam hal penganggaran.
“Ini luar biasa. Di mana-mana anak-anak seperti berlomba-lomba dalam menghafal Alquran. Ini tentu harus didukung sesuai tugas dan fungsi kita masing-masing,” tuturnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam meminta kafilah Kubu Raya tidak menilai tali asih dari sisi nominal. Menurutnya, tali asih adalah bentuk kepedulian pemerintah daerah atas prestasi yang telah dihadirkan kafilah.
“Mohon jangan dilihat nominalnya. Tali asih ini menunjukkan kecintaan, kebanggaan, dan rasa syukur kita,” katanya.
Lebih jauh Yusran menilai MTQ bukan sekadar ajang kontestasi tilawah Alquran. Melainkan sekaligus sebagai bentuk syiar agama.
“Selamat dan terima kasih atas perjuangan dari kafilah Kubu Raya yang mengharumkan nama daerah sekaligus telah dipercaya mengemban amanah untuk menjaga ayat-ayat suci Alquran ini,” ucapnya.
Selain tali asih untuk kafilah MTQ, pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan tali asih untuk Uray Tini Afrianti, juara dua MTQ nasional dalam rangka HUT Korpri. Uray Tini adalah ASN yang menjabat Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu Raya. (Sym)
Discussion about this post