– Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H Syarief Abdullah Alkadrie, bersama Kepala Balai wilayah sungai Kalimantan 1 Pontianak, Dwi agus kuncoro, meresmikan secara langsung program bak penampungan air atau Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) serta alat pengelolaan air parit untuk cuci tangan dan mandi di dua lokasi, Jumat (18/12/2020) siang. Peresmian di Masjid Besar Baiturrahim, Kecamatan Kakap dan Pondok Pesantren Albahjah Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Program tersebut yang menjadi perjuangannya di Senayan kini membuahkan hasil yang sudah rampung. Dengan hadirnya bak penampungan air ini, menjadi secercah harapan besar bagi masyarakat di Desa Sungai Kakap dan bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.
Bantuan tersebut merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya air balai wilayah sungai Kalimantan Barat I.
Bantuan aspirasi yang dikawal Syarief Abdullah Alkadrie itu, di respon sangat baik. Salah seorang tokoh masyarakat, Kepala Dusun (Kadus) Dusun Merak Desa Sungai Kakap,Tajuddin, bersyukur dengan hadirnya program bantuan tersebut, karena dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Selain itu, dirinya menyampaikan terima kasih atas peran serta pemerintah dan tidak lepas dari perjuangan Legislator Kalimantan Barat Syarief Abdullah Alkadri, yang selalu berjuang membangun daerahnya semakin lebih baik.
“Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak H Syarief Abdullah Alkadrie, selaku Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang telah memprogramkan penampungan bak air ini untuk kepentingan masyarakat di sini,” katanya.
Kehadiran Legislator dari NasDem itu yang sebelumnya menyerahkan secara simbolis satu unit armada bus untuk Universitas Panca Bakti (UPB) Pontianak yang dilakukannya pagi sebelumnya tanpa kenal lelah memanfaatkan waktu masa resesnya bertemu secara langsung dengan masyarakat menyerap aspirasi merupakan agenda kegiatan yang diisinya.
Pada kesempatan itu Syarief Abdullah Alkadrie, sangat bersyukur bahwa dalam pelaksanaan program tersebut sudah selesai dalam pengerjaannya dan terealisasi dengan baik.
“Dengan dibangunnya penampungan air atau Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) ini bisa menampung air hujan dan kita tahu masyarakat di kakap ini air bersih belum sampai, sehingga dengan penampungan air hujan ini terutama pada saat di musim kemarau paling tidak bisa membantu masyarakat,” terangnya.
Selain itu, dijelaskan Syarief, dalam program Kementerian PUPR itu juga ada alat untuk mengelola air yang tidak jernih bisa menjadi jernih. Sehingga bagi masyarakat dan bagi para jamaah masjid maupun pondok pesantren bisa menggunakan air bersih memenuhi standar untuk digunakan dalam rangka untuk mandi, cuci terutama mengambil air wudhu di masjid.
Politisi dari partai NasDem itu berterima kasih kepada pemerintah yang telah memprogramkan bantuan tersebut sehingga bisa disinergikan.
Sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarief Abdullah, akan terus mendorong dan berharap lebih banyak lagi dibangun oleh Kementerian PUPR. Karena dinilai masih banyak daerah-daerah yang belum sampai air bersih, sehingga ini adalah salah satu solusi.
“Kalau saya maunya paling tidak setiap tahunnya itu ada empat puluhan dengan Program tersebut, sehingga bisa di petakan beberapa daerah yang betul betul yang membutuhkan air bersih, tentu kita bisa dorong supaya masyarakat bisa hidup dengan sehat,” harapnya.
Tak hanya itu disela kunjungannya Legislator Kalimantan Barat yang dikenal dengan program bantuan bedah rumahnya itu setelah melakukan peresmian bak penampungan air atau Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) di Pondok Pesantren Al Bahjah.
Dirinya menyempatkan diri menemui masyarakat penerima manfaat bantuan bedah rumah (BSPS) di desa sungai itik kecamatan sungai kakap yang sudah selesai di bangun, pasalnya untuk di desa sungai itik sendiri syarief, mengalokasikan program BSPS sebanyak 90 unit bantuan bedah rumah.
Legislator Kalimantan Barat itu bersyukur, bantuan bedah rumah yang menjadi perjuanganya di pusat kini sudah rampung dan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat dan bisa memberikan manfaat kenyamanan untuk masyarakat yang awalnya rumah tidak layak huni, kini menjadi rumah yang layak huni. (ndi)
Discussion about this post