– Masih di zona oranye Covid-19, Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya menunda pembelajaran tatap muka di sekolah. Meski telah memastikan 98 persen sekolah di daerah itu siap melaksanakannya.
Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya Muhammad Ayub mengatakan, pihaknya mengaku lebih mengutamakan kesehatan siswa. Makanya, untuk kegiatan tatap muka di sekolah yang semula direncanakan mulai 4 Januari 2021 terpaksa kembali ditunda.
Dia menjelaskan, sebelum memutuskan melakukan penundaan, pihaknya telah membuat skenario dan berbagai persiapan berdasarkan keputusan bersama empat menteri yang membolehkan pembelajaran tatap muka.
“Kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya melakukan langkah-langkah antara lain kita menginstruksikan kepada sekolah untuk menyiapkan berbagai keperluan untuk kegiatan tersebut dan terus melakukan pengawasan di lapangan,” ungkap Ayub, Kamis (06/01/2021).
Kemudian, katanya, sampai 26 Desember 2020, pihaknya melakukan penilaian kesiapan dari setiap sekolah tingkat SD sampai SMP. Di mana ternyata 90 persen lebih sekolah telah mengisi formulir kesiapan.
“Artinya mereka menyatakan siap pembelajaran tatap muka dan kami melakukan verifikasi lapangan dan mengambil sampel 156 sekolah SD dan SMP dan hasilnya 98 persen sekolah dalam posisi siap melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Ayub.
Namun, tiga hari kemarin, pihaknya mendapatkan informasi baik dari pusat kemudian keluarnya surat edaran dari gubernur dan beberapa masukan-masukan berbagai pihak, akhirnya diputuskan melakukan penundaan pembelajaran tatap muka.
Sebenarnya, kata Ayub, kondisi geografis Kubu Raya sangat memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Karena wilayah Kubu Raya yang tersebar di kampung-kampung dan jaraknya berjauhan bahkan banyak yang terpisah-pisah, sehingga aman dari Covid-19.
“Berbeda dengan wilayah Kota Pontianak atau Kota Singkawang yang jaraknya berdekatan, jadi penundaan ini saya mengharapkan hanya penyesuaian dari habis libur panjang dan libur tahun baru dan kita akan tetap terus melakukan komunikasi serta melakukan analisa sehingga kita dapat kembali melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Ayub.
Meski sangat bersemangat untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, namun pihaknya tetap mendahulukan keselamatan dan kesehatan peserta didik mereka.
“Harapan kami pembelajaran tatap muka ini bisa segera dilaksanakan dengan aman, sehat dan selamat,” tuturnya. (sym)
Discussion about this post