– Pandemi Covid-19 mempengaruhi tingkat kunjungan di Pasar Wisata Badau, Kecamatan Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. Bagaimana tidak, pasar yang berada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau tersebut sepi pembeli.
Sebelum virus corona merebak, pasar di perbatasan Indonesia – Malaysia itu begitu ramai pengunjung. Tidak cuma warga setempat, pasar kerap disambangi pelintas kedua negara melalui PLBN Badau. Merebaknya Covid-19 di Kalbar turut mempengaruhi pelaku usaha di pasar tersebut
Salah seorang pemilik kios di Pasar Wisata Badau, yaitu Yuliana. Penjual makanan dan minuman ini mengaku sepi pembeli setelah terjadi pandemi Covid-19. Saat ini, per hari hanya sekitar sepuluh sampai dua puluh orang pembeli.
“Itu pun kalau ada,” ucap Yuliana, Sabtu (12/06/2021).
Sebelum ada wabah virus corona, Yuliana mengaku ramai sekali pengunjung kiosnya. Bahkan, jam operasional kiosnya di pasar khusus yang disiapkan di PLBN Badau itu bisa buka dari pagi sampai jam sebelas malam.
“Sejak ada Covid. Kita buka pagi dan sore sudah tutup,” katanya.
Pandemi Covid-19 ini tidak hanya mempengaruhi usaha Yuliana. Dari 16 kios, saat ini hanya beberapa pelaku usaha yang tetap memberanikan diri untuk buka.
“Kalau dulu berbagai barang dijual kios-kios di sini,” ungkap Yuliana.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kapuas Hulu Abang Chaerul Saleh ketika dikonfirmasi tidak membantah terkait sepinya pengunjung pasar dalam komplek PLBN Badau itu. Kondisi ini disebabkan PLBN Badau sedang ditutup.
“Ini dampak dari Covid, sehingga PLBN ditutup. Selanjutnya berdampak pada operasional Pasar Wisata Badau,” jelasnya.
“Biasanya kalau PLBN dibuka di mana pasar itu akan menjadi pusat persinggahan para pelintas batas yang transit, baik keluar maupun masuk,” timpal Chaerul. (rin)
Discussion about this post