– Sekelompok warga yang tergabung dalam group ‘Kopi Pancong’ melakukan aksi peduli banjir Sanggau dengan mendirikan dapur umum di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Senin (08/11/2021).
H Munawar Husein selaku pengerak aksi mengatakan ide ini muncul bermula dari ngobrol di warung kopi. Mengingat banjir masih berlangsung akhirnya ia bersama rekan-rekannya yang lain berinisiatif bangun dapur umum.
“Kalau kita lihat, warga terdampak banjir ini, walaupun ada beras mereka belum tentu bisa memasak. Mengingat rumah mereka terendam. Dengan dapur umum ini, bisa memudahkan mereka,” katanya, Senin (08/11/2021).
Munawar mengajak masyarakat lainnya bersama-sama untuk berbagi di dalam masa sulit ini.
“Bukan berarti kami ini grup Kopi Pancong dalam keadaan senang, tidak. Tapi kita coba berbagai di masa sulit. Sama-sama kita tanggulangi musibah di daerah kita,” ucapnya.
Dikatakan Munawar dapur umum tersebut rencanannya akan memasak 500 kilogram beras per hari. Jika dalam bentuk makanan jadi, diperkirakan sebanyak 4000 sampai 5000 bungkus.
“Itu tergantung dari kemampuan yang memasaknya. Kalau beras itu murni dari saya pribadi. Lauk pauk dan yang lain-lain itu bantuan dari kawan-kawan,” ungkapnya.
Untuk distribusi, pihaknya bekerjasama dengan Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), Persatuan Orang Melayu (POM), Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) Kabuapten Sanggau.
“Mungkin mereka (warga terdampak banjir) punya keterbatasan untuk keluar. Kecuali untuk pengungsi yang dekat-dekat sini bisa langsung datang ke dapur umum,” ujarnya.
Mengusung tema ‘Masyarakat Sanggau Bersatu’, Munawar pun mempersilakan bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi.
“Kita buka lebar-lebar bagi siapa yang tersentuh hatinya. Mudah-mudahan banyak yang tersentuh, semakin banyak saudara kita yang bisa kita bantu,” ungkap Munawar.
Sementara itu, Ketua MABM Kabupaten Sanggau, Budi Darmawan mengapreseasi inisiatif Haji Munawar Husein. MABM Kabupaten Sanggau, kata dia, akan mendukung penuh kegiatan sosial tersebut.
“Kami melihat ini agak berbeda konsepnya. Kalau yang ada ini, menerima barang-barang mentah. Tapi adanya grup Kopi Pancong ini berbuat makanan jadi. Kami dari MABM siap mendukung sepenuhnya,” pungkas Budi. (DD)
Discussion about this post