Polisi Tangkap Pelaku Pemerasan yang Viral di Pontianak

– Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pontianak berhasil menangkap SB alias A, pelaku pemerasan terhadap pengendara mobil di Kecamatan Pontianak Tmur yang videonya viral.

Pria 28 tahun tersebut ditangkap di kediamannya di Gang Teluk Melanau, Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara, Kamis (09/12/2021) sore.

Aksi SB direkam oleh salah seorang korbannya yang mengendarai mobil. Saat itu, SB menghentikan kendaraan korban pada Kamis (09/12/2021) sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Pontianak Timur.

Terlihat dalam video percakapan antara SB dengan korban. Pelaku menuduh korban menyenggol sepeda motor istrinya yang sedang hamil. Sehingga pelaku minta pertanggungjawaban kepada korban sebesar Rp300 ribu.

Korban enggan memberikan uang senilai tersebut karena merasa tidak melakukan apa seperti yang dituduhkan. Namun, SB terus menekan korban.

Akhirnya korban memberikan Rp150 ribu lantaran tidak kuasa lagi dengan SB yang terus mengancam dan meminta uang.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Indra Asrianto kepada sejumlah wartawan membenarkan bahwa pihaknya berhasil menangkap SB alias A.

“Berdasarkan pengakuan SB alias A kejadian tidak hanya itu saja, melainkan juga ada TKP lainnya,” jelasnya, Jumat (10/12/2021) pagi.

Menurut AKP Indra, penangkapan yang dilakukan terhadap SB berawal dari hasil patroli cyber. Di mana sedang viral kasus pemerasan yang terjadi di wilayah Pontianak Timur.

“Tepat pukul 18.00 WIB, pelaku berhasil ditangkap atau diamankan oleh anggota Polsekta Pontianak Utara,” ungkapnya.

Hasil introgasi, SB mengakui perbuatannya telah melakukan pemerasan di Jalan Perintis Kemerdekaan depan kampus STIE dan mendapatkan uang tunai sebesar Rp150 ribu.

“TKP lainnya di daerah Batulayang Jalan Khatulistiwa ada 4 TKP dan 1 TKP di depan Gang Teluk Melanau Jalan Khatulistiwa. Di mana hasil pemerasan yang dilakukan SB alias A mendapatkan sekitar Rp100- Rp200 ribu,” bebernya.

“Saat ini pelaku pemerasan tersebut diamankan ke Polresta Pontianak untuk proses hukum lebih lanjut,” sambung Indra. (rin)