JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya gelar Rembuk Stunting, Senin (06/06/2022) di Gardenia Sungai Raya. Kegiatan melibatkan kepala OPD, dan Kepala Desa serta stakeholder tersebut untuk menurunkan angka stunting di Kubu Raya.
“Stunting ini disebabkan karena kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan, hingga masa awal kelahiran anak. Optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme yang berdampak pada kualitas sumberdaya manusia,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.
Bupati mengatakan pemerintah saat ini terus melakukan pencegahan stunting. Sebagaimana Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi 2022.
“Kabupaten Rubu Raya ditetapkan kembali sebagai salah satu lokasi prioritas penurunan stunting terintegrasi,” ungkapnya.
Muda menambahkan berdasarkan data pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat bulan Desember 2021, jumlah Balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten Kubu Raya sebesar 7,9 persen. Turun secara signifikan dibandingkan tahun 2020 yaitu sebesar 13,40 persen.
“Angka tersebut sudah berada di bawah target nasional, yaitu 14 persen. Ini merupakan pencapaian yang sangat baik dan menandakan bahwa kita sudah on the track dalam upaya menuju zero stunting,” ucap Muda.
Muda menambahkan, Rembuk Stunting merupakan salah satu aksi dari delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi yang telah ditetapkan pemerintah.
“Saya berharap acara rembuk stunting ini tidak hanya sebagai formalitas saja, tetapi harus semakin memantapkan komitmen dan berbagai upaya,” pintanya.
Selain itu, Muda menjelaskan melalui Keputusan Bupati Kubu Raya Nomor 139/bappedalitbang 2022, telah ditetapkan 32 desa dengan angka prevalensi dan kasus stunting tertinggi.
“Diharapkan melalui Rembuk Stunting ini diperoleh rumusan kegiatan pada OPD dan stakeholder untuk dapat bersama sama menurunkan stunting pada desa-desa yang telah ditetapkan sebagai lokasi fokus,” harapnya.
Muda juga meminta komitmen para Camat, Puskesmas dan Kepala Desa, agar angka serta kasus stunting di wilayahnya yang masih tinggi untuk semakin semakin menurun.
“Harus mengintensifkan lagi langkah langkah koordinasi bersama sama dengan pihak desa dan masyarakat, sehingga target ‘zero stunting’ dapat dicapai, agar generasi masa depan yang berdaya guna dan berdaya saing serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global,” pungkas Muda. (sym)
Discussion about this post