JURNALIS.co.id – Pihak keluarga A (18) alias Oloy terduga pelaku penculikan bayi di Dusun Sinam, Desa Pemangkat Kota, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, berharap kepolisian menindaklanjuti pelaku lain dalam kasus tersebut. Pasalnya, pihak keluarga meyakinkan bahwa Oloy hanya korban yang disuruh oleh pelaku utama.
Menurut Paman Oloy, M Rano, berdasarkan informasi yang dia himpun dari keponakannya tersebut, bahwa Oloy tidak mengetahui tentang kasus penculikan bayi itu. Oleh karena itu, pihak keluarga meyakini bahwa Oloy hanya korban dan ada pelaku utama di balik kasus tersebut.
“Jadi masalah penangkapan saya tidak melihat, cuman tadi saya ke Polsek jenguk saudara Oloy, saya tanya langsung kronologis kejadiannya, cuman dia bilang Y minta antar ambil Hp. Terus tiba-tiba waktu sampai di rumah korban itu ngambil bayi dan di Oloy dia memang tidak tau apa-apa katanya,” jelas Rano, Kamis (25/08/2022) malam.
Rano mengungkapkan bahwa Oloy tidak mengetahui tujuan utama dari penculikan bayi tersebut. Pasalnya, Oloy hanya dimintai untuk mengantarkan seorang perempuan ke rumah korban untuk mengambil Hp. Bahkan, Rano sempat berulang kali bertanya kepada Oloy terkait upah atau iming-iming yang akan diberikan oleh pelaku.
Kendati demikian, Oloy tetap berkata bahwa dirinya tidak diberi apa-apa dan hanya diminta tolong antar ke rumah korban. Pihak keluarga pun dibuat heran, karena setelah Oloy memberikan keterangan pemeriksaan hanya dilakukan pada keponakannya tersebut. Sementara kedua perempuan tersebut belum diperiksa.
“Masalah yang dua orang wanita itu dia pun tidak juga mengerti apa motifnya itu. Kenapa dua orang wanita ini tidak diperiksa, karenakan dia yang nyuruh. Seharusnyakan transparan kasus ini ada apa, karena Oloy inikan sudah ditahan dan dari BAP-nya sudah jelas ada dua orang wanita,” ungkap Rano.
“Saya tanya kamu ini dikasi berapa, diiming-imingikan apa, dia bilang tidak ada, cuman dia bilang diminta tolong antar mau ambil Hp,” tambah Rano.
Sementara itu, Bibi Oloy, Tahnia mengungkapkan bahwa pelaku yang mengambil bayi di dalam ayunan bukanlah Oloy. Hal itu diketahuinya usai menemui dan berbicara langsung dengan Oloy di Mapolsek Pemangkat.
Menurut Tahnia kedua orang perempuan yang diduga pelaku utama mengambil bayi tersebut dari ayunan lalu memberikannya kepada Oloy secara paksa. Setelah itu, Oloy dibawa dan ditinggalkan bersama bayi tersebut di wilayah Kota Singkawang.
“Jadi yang ngambil anak kecil itu bukan dia, perempuan yang berdua ngambilnya. Jadi dibawalah anak kecil itu oleh perempuan berdua itu ke pasar tempat Oloy. Oloy tidak mau, tapi dipaksannya, pokoknya terus dipaksannya. Tidak tau akhirnya kenapa Oloy jadi mau sampai ke Sungai Bulan,” ungkap Tahnia.
“Sampai di Sungai Bulan Oloy dan bayi itu ditinggalkan oleh perempuan itu. Jadi Oloy pergi ke rumah keluarganya katanya,” tambah Tahnia.
Setelah Oloy ditinggalkan, dia sempat berupaya mengembalikan bayi tersebut. Oloy menghubungi salah satu warga Pemangkat untuk memberitahukan keberadaan bayi itu. Hal itu semakin menimbulkan keyakinan pihak keluarga bahwa Oloy hanya korban dan dijadikan kambing hitam oleh pelaku sebenarnya.
“Jadi di Sungai Bulan dia bilang dia ingin berikan anak kecil itu katanya, makanya dia nelpon orang Pemangkat, jadi disuruh ambil di sana. Cuman Oloy bilang dia tidak tau menau, hanya orang itu bilang hanya ingin mengambil Hp. Lalu tiba-tiba dia ke tempat Oloy di pasar, bayi yang diserahkannya dipaksannya,” jelas Tahnia.
Bibi Oloy berharap kasus tersebut dapat diungkapkan dan pelaku utama segera ditangkap. Serta keadilan dapat dilakukan secara adil dan tidak memandang status pelaku.
“Bagaimana kasus ini diminta keadilan, memang dia bersalah karena megang bayi itu cuman mau cari keadilannya bagaimana,” pungkas Tahnia.
Hingga kini kasus penculikan bayi yang melibatkan terduga pelaku Oloy masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Sementara itu pihak korban dan keluarga masih menunggu hasil penyelidikan. (gun)
Discussion about this post