Banyak Pintu Perbatasan Tidak Resmi, Pemberantasan Narkotika di Sambas Lebih Berat

Bupati Sambas Satono resmikan gedung layanan rehabilitasi narkoba di Dusun Sembuai, Desa Parit Raja, Kecamatan Sejangkung, Selasa (20/12/2022). Foto: Humas Pemkab Sambas

JURNALIS.co.id – Bupati Sambas, Satono meresmikan gedung layanan rehabilitasi narkotika Yayasan Geratak Sambas di Dusun Sembuai, Desa Parit Raja, Kecamatan Sejangkung, Selasa (20/11/2022).

Dalam kesempatan itu Bupati Satono didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalbar Linda Purnama, Pj Wali Kota Singkawang Sumastro, serta Sekretaris Daerah Sambas, Ferry Madagaskar

Bupati Satono menjelaskan bahwa gedung tersebut merupakan Puskesmas Sejangkung yang dipinjamkan kepada Yayasan Geratak dan dialokasikan untuk layanan rehabilitasi narkotika. Hal itu dilakukan guna mewujudkan komitmen Pemda Sambas dalam mendukung program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

“Dengan mengucap bismillah, saya resmikan gedung bekas Puskesmas Sejangkung ini menjadi gedung layanan rehabilitasi narkotika Yayasan Geratak Sambas, demi mendukung program pemberantasan narkotika,” katanya.

Menurut Bupati, di Kabupaten Sambas program P4GN lebih berat dari daerah lain. Mengingat ada puluhan pintu perbatasan tidak resmi atau jalur tikus yang menjadi tempat masuknya narkotika.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Yayasan Geratak yang selama ini telah membantu pemerintah,” ujarnya.

Satono mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sambas untuk terus melakukan kebaikan. Salah satunya dengan menyatakan perang atau menolak peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Sambas. Sehingga dapat menyelamatkan generasi muda.

“Dengan semangat, dan bersatu padu kita nyatakan perang terhadap narkotika. Tidak ada yang terlambat dalam hal kebajikan, Fastabiqul Khoirot yang artinya berlomba-lombalah dalam kebajikan,” ucapnya.

Menurut Bupati untuk mewujudkan Sambas yang Berkemajuan masyarakatnya harus sehat jasmani dan rohani. Selain melakukan rehabilitasi narkotika, yayasan tersebut juga akan melakukan pembinaan akhlak.

“Tiga instrumen penting dalam menyongsong bonus demografi 2030. Pertama intelektualitas, kedua sehat jasmani dan ketiga akhlak. Hal itu untuk menjadikan Sambas kabupaten terunggul di Kalbar. Demi mewujudkan visi misi Sambas Berkemajuan,” pungkas Satono. (gun)