JURNALIS.co.id – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bersama Bank BJB melaksanakan kegiatan Inaugurasi Petani Milenial Angkatan 2022 pada Selasa 30 Mei 2023 di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Universitas Padjajaran, Jalan Dipati Ukur No 35, Kota Bandung, Jawa Barat.
Inaugurasi Petani Milenial Angkatan 2022 adalah sebuah tanda kelulusan peserta program setelah masa pelatihan, pendampingan dan pemasaran produk selama lebih kurang 1 tahun yang penuh perjuangan.
Di mana para Petani Milenial telah dinilai mampu berkarya secara mandiri dan menghasilkan pendapatan melalui bisnis pertanian yang dikelola.
Inaugurasi ini juga merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama sejumlah pihak sebagai mitra pendukung, termasuk Bank BJB untuk terus berupaya memajukan sektor usaha pertanian di Jawa Barat melalui program Petani Milenial.
Direktur UMKM dan Komersial Bank BJB Nancy Adityasari mengatakan, sebagi bentuk komitmen untuk mendukung program Petani Milenial, Bank BJB dapat memberikan dukungan nyata, di antaranya lewat layanan kredit atau pembiayaan khusus untuk peserta Petani Milenial.
Dalam hal ini Bank BJB dapat mengembangkan skema pembiayaan yang mencakup pinjaman modal usaha, pinjaman untuk investasi dalam teknologi pertanian, dan pembiayaan untuk pengembangan lahan pertanian.
“Kami memandang penting pertanian sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu kami melakukan berbagai hal guna mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan melalui pemberdayaan petani dengan memberikan literasi dan inklusi keuangan, menyediakan layanan perbankan yang mempermudah transaksi petani, pembiayaan bagi petani,” kata Nancy Adityasari.
Serta mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai tambah para petani melalui penyediaan akses pasar.
“Tercatat saat ini sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan total pembiayaan UMKM terbesar kedua setelah sektor perdagangan,” kata Nancy Adityasari.
Bukan hanya pembiayaan, Nancy Adityasari mengatakan, Bank BJB pun memberikan dukungan yang bersifat edukasi, keilmuan dan praktik kepada peserta program Petani Milenial lewat pelatihan dan pendampingan kewirausahaan.
Hal itu dilakukan Bank BJB, untuk memastikan peserta program Petani Milenial tumbuh menjadi petani yang tangguh dengan orientasi maju ke depan.
“Bank BJB memberikan dukungan pada program Petani Milenial melalui pemberian pelatihan dan pendampingan kewirausahaan dengan program PESAT (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu), Dukungan kegiatan pelaksanaan program Petani Milenial, serta pembiayaan bagi peserta program Petani Milenial yang feasible untuk dapat dibiayai,” ungkap Nancy Adityasari.
Bank Bank BJB pun menghadirkan layanan perbankan digital yang memudahkan peserta program Petani Milenial dalam mengelola transaksi keuangan mereka.
Di antaranya meliputi akses perbankan melalui aplikasi mobile, kemudahan transfer dana, pembayaran online, dan layanan e-commerce yang terintegrasi.
Sementara terkait kinerja dari penyaluran pembiayaan untuk sektor pertanian secara umum, maupun Petani Milenial, Nancy Adityasari mengatakan penyaluran kredit di sektor Pertanian menjadi terbesar kedua atau 35 persen dari komposisi pembiayaan UMKM, mengingat sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang bertahan di masa pandemi Covid-19.
“Secara kualitas kredit di sektor pertanian juga terjaga baik. Pada program Petani Milenial sendiri kami telah menyalurkan kredit sebesar Rp115 miliar untuk 650 orang Petani Milenial di berbagai komoditas,” kata Nancy Adityasari.
Nancy Adityasari menerangkan, tantangan dalam menyalurkan pembiayaan di sektor pertanian maupun Petani Milenial adalah masih rendahnya literasi keuangan.
Hal itu, disebabkan karena mayoritas petani di Indonesia adalah petani tradisional yang belum mengakses perbankan atau dapat dikatakan masih rendah dalam literasi keuangan.
Sehingga, kata Nancy Adityasari, menjadi tantangan tersendiri bagi Bank BJB. Selain melakukan pembiayaan, juga harus memberikan pemahaman tentang produk-produk perbankan serta apa saja yang dimanfaatkan dari produk-produk perbankan itu sendiri.
Nancy Adityasari menilai, rendahnya literasi keuangan menyebabkan petani-petani ini menjadi abai terhadap kewajiban terhadap hutang pada Lembaga keuangan, oleh karenanya pembiayaan yang dilakukan oleh Bank BJB seringkali menemui kendala dari catatan pembayaran kredit yang kurang baik (Kolektibilitas SLIK buruk).
“Di samping itu pembiayaan di sektor pertanian juga menghadapi ketidakpastian akan hasil panen yang disebabkan gangguan hama, cuaca, bencana dan sebagainya,” kata Nancy Adityasari.
Dia mengungkapkan, Bank BJB sangat berharap program Petani Milenial menjadi sebuah langkah inisiatif dan inovatif program yang baik untuk menyiapkan regenerasi petani.
“Kami berharap para Petani Milenial yang sekarang diinaugurasi terus melanjutkan usahanya dan tidak berhenti di titik ini,” kata Nancy Adityasari.
Justru ini menjadi awal membangun usaha pertanian yang berkelanjutan, dan modern, kata Nancy Adityasari, Bank BJB akan senantiasa hadir membersamai para petani milenial melalui produk-produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan.
“Pada acara inaugurasi ini juga Bank BJB memperkenalkan BJB SIAP yaitu produk Dana Pensiun bagi petani. Sehingga dengan mengikuti program ini kami berharap para petani milenial ini mempersiapkan masa depan,” kata Nancy Adityasari.***
(Ndi)
Discussion about this post