JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat Menjelang Pemilu dan Pilkada Tahun 2024, Rabu (31/05/2023).
Bupati mengatakan pemilihan Presiden, DPR RI dan DPRD menjadi salah satu untuk event yang paling dekat. Untuk kegiatan tersebut, Linmas memang sudah dianggarkan dari KPU.
“Tinggal dari desa masing-masing dan nanti disesuaikan dengan kondisi medan yang juga. Yang pasti tantangannya juga berbeda-beda,” ucap Muda usai membuka Rakor Kesiapan Penyelenggaraan Linmas Menjelang Pemilu dan Pilkada Tahun 2024.
Melalui Rakor ini, Muda berharap ada kebijakan-kebijakan yang nantinya bisa diperkuat dari Kementerian Desa maupun Kementerian Dalam Negeri. Sedangkan pemerinta daerah berupaya untuk menyelaraskan.
“Peran pemerintah daerah dalam proses ini untuk mengejar supaya kondisi persiapan-persiapan yang dilakukan optimis, bahwa suasana di Kubu Raya juga di Kalimantan Barat bersama-sama berupaya desa-desa ini lebih cepat. Terutama dalam menyerahkan data, terutama di Kecamatan Sungai Raya,” ujarnya.
Muda menuturkan Kecamatan Sungai Raya selalu belakangan untuk menyerahkan laporan ke KPU. Ini lantaran ada beberapa faktor yang menjadi hambatan, seperti luas daerahnya.
“Yang pasti kita coba untuk memperkuat, kalau KPU sudah ada sendiri Linmasnya, setiap TPS ada dua orang untuk pengamanan pemilu legislatif, pilpres maupun kepala daerah,” sebutnya.
Muda menyampaikan pihaknya akan melihat daerah yang relatif tertib dan aman, sehingga tidak perlu dipaksakan.
“Kita petakan dulu, terutama desa-desa yang mungkin selama ini ada terlambat di dalam menyerahkan atau mungkin ada dusun-dusun atau TPS yang lambat menyerahkan, dievaluasi. Itu berdasarkan pengalaman,” ucapnya.
Bupati bilang, ke depan pihak camat bersama desa akan memetakan wilayah perlu adanya tambahan kamtibmas. Tidak semua dipaksakan untuk penambahan, karena berhubungan dengan anggarannya, terutama dari dana desa.
“Kalau sedikit TPS-nya, mungkin tidak terlalu banyak linmasnya dan desa bisa,” lugasnya.
Sementara untuk yang banyak TPS-nya, tentu sudah ada anggaran dari KPU. Sehingga tinggal memetakan saja. Dengan kegiatan ini, Muda berharap terus mematangkan rencana, baik kepala desa maupun KPU bersama-sama mengawal tanggung jawab, supaya semua satlinmas yang ada di desa bisa dihidupkan dan bisa produktif.
“Kita terus upayakan agar, contoh Kecamatan Sungai Raya, supaya targetnya tidak lagi penyerahanya terakhir ke KPU Provinsi, karena Kecamatan Sungai Raya selalu terakhir. Dua kali pemilu ini selalu terakhir. Target kita, Kecamatan Sungai Raya jangan lagi ada keterlambatan,” pintanya.
Kecamatan Sungai Raya dengan jumlah penduduknya 236 ribu jiwa dan 140 ribuan pemilih, harus dilakukan pemetaan dengan benar.
“Jadi memang besar sekali pemilihnya. Jumlah itu baru satu kecamatan. Saya minta dusun-dusun, TPS-TPS yang mana kita lihat trekingnya sering terlambat, itu yang perlu kita tambah, supaya ada kecepatan di dalam menyerahkanya,” harap Muda.
Sementara Kepala Sapol PP Kubu Raya Rasudi mengatakan kedepannya pengamanan pemilu akan dibantu oleh linmas desa. Mengingat di Kubu Raya sangat beraneka ragam.
“Yang jelas sesuai ketentuan, setiap TPS dijaga oleh dua orang. Tapi kita saat ini menyesuaikan dengan ketentuan dan aturan,” katanya.
Dijelaskan Rasudi, pembinaan Linmas dilakukan Satpol PP, baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa.
“Kalau Satlinmas desa, perekrutnya dilakukan di desa, karena kepala satuan linmasnya adalah kepala desa. Linmas ini dilakukan untuk pengamanan pilkades, pemilu serentak, baik DPRD, DPR RI, DPD maupun pemilihan presiden,” tukasnya. (sym)
Discussion about this post