JURNALIS.co.id – Berhasil melaksanakan program dediselisasi di Desa Tanjung Saleh dan Sepok Laut, Kabupaten Kubu Raya, PLN wujudkan impian ribuan warga untuk dapat nikmati listrik 24 jam penuh setiap hari. Sebelumnya listrik hanya menyala selama 12 jam, dari jam 17.00 sore hingga 06.00 pagi.
“Menikmati listrik 24 jam merupakan impian kami sejak lama. Alhamdulillah, PLN telah mewujudkannya. Ini menjadi kado istimewa jelang perayaan HUT ke 78 kemerdekaan RI. Kami juga bisa merayakan HUT kemerdekaan disiang hari karena sudah ada listriknya,” ungkap Hamdiah (43), salah seorang warga Desa Tanjung Saleh.
Menurutnya, listrik yang kini telah menyala 24 jam sangat berdampak positif bagi masyarakat di desanya. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan disiang hari, khususnya usaha yang dikelola oleh warga akan semakin maju dan berkembang, tanpa harus tergantung dengan mesin genset saat listrik PLN padam.
“Sebelum listrik menyala 24 jam seperti sekarang ini, kami harus mengeluarkan tambahan biaya untuk mengoperasikan peralatan usaha disiang hari dengan menggunakan mesin genset. Sekarang sudah tidak perlu lagi, listrik PLN lebih mudah, praktis, dan pastinya lebih efisien,” ujar Hamdiah.
Senada, Syarif Muksin Alhinduan, Kepala Desa Tanjung Saleh, mengucapkan terima kasih kepada PLN atas terealisasinya listrik 24 di Desa Tanjung Saleh.
Menurutnya, dengan adanya listrik 24 jam ini pihaknya dapat meningkatkan pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat. Juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa khususnya para pelaku Usaha Kecil dan Menengah disektor perikanan dan usaha-usaha kecil lainnya.
Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.331 jiwa, dengan rata-rata penduduk berprofesi sebagai petani dan nelayan. Banyak sekolah, rumah ibadah serta tempat-tempat usaha masyarakat yang merasakan dampak positif dengan adanya listrik yang menyala selama 24 jam. Mereka dapat beraktivitas disiang hari dengan aman dan lancar.
“Atas nama masyarakat Desa Tanjung Saleh, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah dan PLN. Kami siap mendukung seluruh program PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Kami bergotong- royong, melakukan pemangkasan pohon atau tanam tubuh disekitar jaringan listrik, agar kualitas keandalan pasokan listrik tetap terjaga,” kata Syarif Muksin.
General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, menuturkan bahwa untuk merubah pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam, pihaknya telah melaksanakan pembangunan dan perluasan jaringan listrik tegangan menengah di Desa Sepok Laut sepanjang 11,81 kms, termasuk kabel sungai sepanjang 0,6 kms, jaringan listrik tegangan rendah sepanjang 0,72 kms, dan 1 unit gardu distribusi berkapasitas 50 kVA. Sementara di Desa Tanjung Saleh dibangun jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 4,33 kms, dengan total keseluruhan investasi sebesar Rp9,9 miliar.
“Dengan adanya program dediselisasi di Desa Tanjung Saleh dan Sepok Laut ini kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat di kawasan tersebut,” tutur Jatmiko.
Ia berharap agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga aset-aset kelistrikan yang sudah dibangun agar proses penyaluran energi listrik dapat berjalan dengan baik dan lancar, salah satunya dengan cara mengikhlaskan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki untuk dapat ditebang oleh petugas.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk turut peduli menjaga keselamatan ketenagalistrikan, baik untuk diri pribadi maupun masyarakat disekitarnya,” pungkas Jatmiko. (hen)
Discussion about this post