JURNALIS.co.id – Salah satu pangkalan gas LPG di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara dikeluhkan warga. Lokasinya berada di Desa Pangkalan Buton.
Sita warga Dusun Simpang Empat, Desa Pangkalan Buton mengeluhkan atas pelayanan salah satu pangkalan LPG hingga sempat di viralkan di Facebook.
“Pemilik pangkalan bilang tidak bisa mewakili adik ipar saya ngambil gas, saya bilang boleh, tapi ditetapkan semua tidak boleh ngambil, kalau ada yang ngambil lebih dari satu saya akan vidio kan dan laporkan,” katanya saat diwawancara JURNALIS.co.id, Selasa (30/01/2024).
Sita menuturkan pemilik pangkalan LPG sempat melontarkan ancaman bahwa dia dan adiknya tidak diberikan lagi mengambil gas apabila memvidiokan dan melapor.
“Sebelum kejadian ini saya diancam akan dikeluarkan bersama adik saya kalau saya vidiokan dan lapor, saya bilang tidak ada masalah,” ucapnya.
Pada saat itu, kata Sita anak pemilik pangkalan masih mau beri gas. Karena melihat Sita vidiokan, dia berikan uang Rp100 ribu. Setelah kembalian Sita hitung, jadi harga gas Rp20 ribu.
“Sebenarnya kan bukan harganya, gas ini kalau tidak salah harganya 19, tapi jualnya 20 ribu, terus harga yang ambil banyak ini harganya lebih dari 20 ribu, sampai 25 ribu, kebanyakan ngambil harga 25 ribu,” ungkapnya.
Sita mengaku sangat kecewa kepada pangkalan LPG ini. Karena orang yang mewakili keluarganya tidak bisa ambil gas. Sedangkan ada orang yang mengambil dalam jumlah banyak tanpa hambatan bisa mengambil tabung gas LPG.
“Saya berharap kepada pihak berwajib untuk menindak pangkalan gas LPG yang nakal, kalau perlu cabut izin usahanya, karena bukan hanya saya yang jadi korban, sudah banyak dah, tanggapan-tanggapan tetangga dan warga juga banyak yang support saya untuk melaporkan,” pungkas Sita. (Bak)
Discussion about this post