– Reaktif Covid-19, tujuh orang tenaga medis di Kabupaten Sanggau terpaksa menjalani karantina. Sementara 10 tenaga medis RSUD MTh Djaman atas inisiatif sendiri minta diisolasi, kendati tidak reaktif.
Data teranyar, di Kabupaten Sanggau terdapat 708 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tinggal satu orang. Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Sanggau telah melakukan rapid test terhadap orang yang berisiko terpapar virus corona.
“Tujuannya untuk deteksi dini, untuk pemetaan secara menyeluruh dan masif,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau, Ginting saat press conference di Posko Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Sanggau, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, selasa (21/4/2020).
Baca juga:Â Rapat Menyikapi Kegalauan Umat terkait Salat Selama Ramadan di Tengah Corona
Sampai hari ini rapid test sudah dilakukan kepada 183 orang. Dari jumlah itu 13 orang dinyatakan Reaktif Covid-19. Terdiri dari lima ODP, tujuh tenaga kesehatan dan satu OTG (Orang Tanpa Gejala, red).
“Yang kontak langsung dengan tenaga kesehatan yang sudah mengikuti tes sebelumnya reaktif maka dilanjutkan dengan kontaknya yaitu anaknya ternyata reaktif,” ujar Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Sanggau ini.
Rapid test merupakan bagian dari pencegahan. Karena pencegahan lebih penting dari pengobatan. Pencegahan lebih murah dari pengobatan.
“Jadi bukan sebuah pemborosan kita melakukan rapid test. Dibanding penanganan kalau terjadi kasus, maka pencegahan ini lebih murah dan lebih efektif,” terangnya.
Rapid test dilakukan di 15 kecamatan. Tapi yang sudah masuk laporan hari ini baru di Kecamatan Kapuas.
“Jadi ini baru dari dalam kota Sanggau,” jelasnya.
Ginting menjelaskan, yang reaktif langsung dikarantina ketat secara mandiri. Pihaknya tanya kepada yang bersangkutan apakah karantina mandiri di rumah masing-masing atau di tempat yang disediakan Pemkab Sanggau.
“Kebetulan juga saat ini kita sudah menyiapkan rumah isolasi yaitu di Asrama Diklat di Sanggau Permai yang sudah kita lengkapi sarananya dan kita fasilitasi kosumsinya,” ungkapnya.
Baca juga:Â Pemkab Sanggau Izinkan Pasar Juadah di Tengah Covid-19, Ini Aturannya…
Khusus tujuh tenaga medis yang reaktif, enam karantina mandiri. Sedangkan seorangnya lagi minta di rumah isolasi Pemkab Sanggau. Selain itu, ada juga 10 tenaga medis RSUD MTh Djaman yang berinisiatif melakukan isolasi di Asrama Diklat.
“Inisiati 10 orang, tapi tidak reaktif. Inisiatif saja, karena perlu kewaspadaan,” sebutnya.
Dengan dikarantinanya atau isolasi rumah sejumlah tenaga medis tersebut, Ginting mengaku akan berdampak terhadap beban pada tugas tenaga medis lainnya. Karena akan menjadi tugas rangkap.
“Tapi karena selama ini tenaga medis kita cukuplah untuk menangani Covid-19 ini. Kenapa dikatakan cukup karena Kegiatan-kegiatan yang lain ini untuk sementara kan dikurangi, bahkan ada yang dihentikan,” tuturnya.
Maka, lanjut dia, seluruh tenaga medis yang ada sekarang fokusnya menangani Covid-19. Baik di Puskesmas dan Pustu.
“Begitu juga yang di Dinas Kesehatan. Kegiatan-kegiatan yang lain dikurangi, bahkan dihilangkan. Jadi fokusnya sekarang Covid-19,” pungkas Ginting. (faf)
Discussion about this post