JURNALIS.CO.ID – Seorang bayi yang baru beberapa minggu dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin 1 mengalami kondisi tangan melepuh. Bahkan hingga menghitam.
Bayi itu lahir melalui Operasi Caesar dan mendapat perawatan di RSUD. Dikarenakan harus mendapat perawatan, bayi tersebut masuk ruang Perinatologi dan diinfus.
Dari keterangan keluarga, dalam masa perawatan, saat itu bayi dibawa ke ruangan khusus bayi,. Tetapi orang tuanya tidak boleh ikut mendampingi.
“Saat itu orang tuanya tidak boleh mengunjungi. Ktika orang tuanya boleh mengunjungi, tangan bayi selalu ditutupi oleh perawatnya. Sehingga orang tua tidak bisa melihat tangan anaknya,” ungkap keluarga bayi yang minta namanya tidak disebut pada Jumat (26/4/2024).
Orang tua bayi baru mengetahui tangan anaknya menghitam setelah beberapa waktu kemudian.
“Dari pengakuan petugas rumah sakit, kondisi itu disebabkan oleh alergi jarum suntik,” bebernya.
Wartawan Jurnalis.co.id mengonfirmasi Plt Direktur RSUD Sultan Muhammad Jamaludin 1, Muhamad Azwar. Ia mengatakan, pihak rumah sakit tidak ada melarang keluarga pasien untuk menjenguk bayi yang dirawat.
Azwar menambahkan, perawatan di ruang Perinatologi memang ada ketentuan. Seperti pembatasan waktu dan jumlah orang untuk menjenguk bayi. Karena bayi-bayi yang dirawat belum memiliki sistem imun tubuh yang kuat seperti dewasa.
“Ini untuk mengurangi resiko bayi tertular penyakit. Apalagi yang dirawat tersebut merupakan bayi-bayi yang sakit,” jelas Azwar.
Informasi tangan bayi yang menghitam, Azwar bilang, pihaknya sudah menelusuri Riwayat bayi tersebut. Bayi itu memang lahir di RSUD dengan tindakan operasi Caesar. Karena kondisi setelah lahir memerlukan perawatan. Maka bayi tersebut masuk ruangan Perinatologi.
“Petugas kami langsung melakukan pemasangan infus untuk pemberian obat dan cairan pada bayi. Dan dirawat oleh Dokter Spesialis Anak,” tutur Azwar.
Menurut Azwar, pemasangan infus tidak hanya pada bayi. Namun bisa juga terjadi pada orang dewasa. Termasuk bisa beresiko peradangan di tempat pemasangan infus.
“Pada bayi ini sepertinya memiliki kulit yang sensitive. Sehingga peradangan yang terjadi pada tempat pemasangan infus tersebut membuat kulitnya seperti melepuh.” ucapnya.
Azwar melanjutkan, untuk persoalan tersebut, RSUD sudah melakukan tindakan penanganan. Yakni pengobatan langsung dari Dokter Spesialis Anak untuk kulit yang seperti melepuh. Tiga hari setelah pulang, diminta untuk kontrol lagi ke Dokter Spesialis Anak di rumah sakit.
“Kondisi ini juga sudah dilakukan edukasi oleh Dokter kepada keluarga pasien. Mengapa tangan bayi seperti melepuh,” demikian Azwar. (Bak)
Discussion about this post