JURNALIS.co.id -Pasangan Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) resmi ditetapkan sebagai calon gubernur, dan calon wakil gubernur (wagub) Kalimantan Barat (Kalbar) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalbar Tahun 2024. Pasangan yang diusung delapan partai politik (parpol) itu mendapat nomor 1, dari hasil Rapat Pleno Terbuka Pengundian, dan Penetapan nomor urut pasangan calon peserta pemilihan gubernur, dan wagub Kalbar Tahun 2024 di Q Hall Convention Center, Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Senin (23/09/2024) siang.
Ada hal menarik dari proses pencabutan nomor urut tersebut. Sesuai aturan, masing-masing calon wagub terlebih dahulu mendapat kesempatan menarik nomor antrean untuk pengambilan nomor urut. Dimana di dalam tabung kaca telah disiapkan 15 nomor, dan siapa calon wagub yang mendapat nomor paling kecil, maka calon gubernurnya berkesempatan mengambil nomor urut terlebih dahulu.
Saat itu, cawagub Didi Haryono mendapat nomor satu, yang otomatis cagub Sutarmidji mendapat antrean pertama untuk mengambil nomor urut. Ternyata, saat mengambil nomor urut pun, dari angka satu sampai tiga yang tersedia, Sutarmidji mendapat nomor 1. Kesamaan angka 1 dari yang diambil Didi Haryono, dengan yang diambil Sutarmidji dianggap sebagai berkah, dan menunjukkan pasangan tersebut adalah pasangan yang kompak.
“Yang terbaik dari semua calon itu ya nomor 1, untuk melanjutkan program-program yang belum tuntas. Itu makna dari saya. Pak Didi dari 15 angka, mendapat nomor satu, sedangkan saya dari tiga pilihan (angka) juga mendapat nomor satu. Itu artinya pasangan ini pasangan yang dikehendaki, karena kompak,” ungkap Midji saat memberikan keterangan pers usai Rapat Pleno Terbuka Pengundian, dan Penetapan nomor urut pasangan calon.
Di tempat yang sama, Cawagub Didi Haryono menilai, kesamaan angka antara dirinya saat mengambil nomor antrean, dengan Sutarmidji saat mengambil nomor urut merupakan kehendak tuhan. Itu karena dari ketiga paslon, tidak ada yang kebetulan mengambil angka yang sama, dari 15 nomor untuk penentuan antrean, maupun tiga nomor untuk nomor urut paslon.
“Ini adalah kehendak yang di atas, saya dari 15 terambil nomor 1, dan beliau juga nomor 1, ini benar-benar bisa dilihat secara filosofi, tidak mungkin ini kalau bukan intervensi dari yang di atas, Allah SWT,” ucap Didi. (m@nk)
Discussion about this post