JURNALIS.CO.ID – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak nomor urut 2, Mulyadi-Harti bertekad untuk menghilangkan stigma negatif di wilayah Kota Pontianak.
Hal itu disampaikan saat mereka melakukan kampanye di Jalan Tanjung Pulau, Gang Baladewa, tepatnya di Sekretariat RT 002/RW 011, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, pada Rabu (02/10/2024).
Mulyadi mengatakan, bahwa stigma negatif yang masih ada di wilayah Kota Pontianak harus dihapuskan, sehingga setiap daerah memiliki kesempatan yang sama dalam pembangunan.
“Kita harus menghilangkan suatu anggapan yang tidak baik terhadap seluruh wilayah yang ada di Kota Pontianak. Seluruh wilayah yang ada di Kota Pontianak harus mempunyai kesempatan yang sama dalam pembangunan,” kata Mulyadi.
“Itu yang paling penting tidak ada pengkotak-kotakan dan setiap pembangunan harus seiring dan sejalan sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut,” sambungnya.
Erlina, salah seorang masyarakat yang ikut menghadiri kampanye Mulyadi-Harti mengatakan, bahwa selama ini cukup sulit bagi anak-anak di sana untuk bisa mendapatkan pekerjaan karena stigma negatif yang sudah terlanjur melekat di daerah tersebut.
“Untuk kerja itu tidak bisa Pak kami kepingin anak-anak kami bisa kerja di luar gitu, kalau alamat di sini ini kami tidak bisa,” ungkap Erlina.
Menurut Mulyadi, peran pemerintah sangatlah penting untuk menghilangkan stigma tersebut melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Mulyadi juga mengatakan, bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stigma negatif ialah melalui pariwisata.
Mulyadi meyakini, bahwa Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, bisa dijadikan sebagai tempat objek wisata sehingga dapat menghilangkan stigma negatif di wilayah tersebut.
“Perkampungan ini bisa menjadi objek wisata yang ada di Kota Pontianak. Payah cari kampung diatas air yang luasnya seperti ini nah ini kalau ditata dengan baik maka stigma-stigma yang negatif tidak ada lagi disini,” ujarnya.
Mulyadi mengaku bahwa dirinya sejak lama sudah memiliki keinginan untuk dapat membuat pentas seni di atas sungai Kapuas.
“Kita buat ponton terapung dia di atas sungai sehingga orang bisa melakukan atraksi seni di sana dengan terang benderang tentunya hal itu memunculkan daya tarik tersendiri orang-orang untuk datang berkunjung kesitu,” ungkap Mulyadi.
“Kemudian di pinggirnya kita buat ada UMKM-UMKM, sehingga itu bisa menjadi pusat kuliner dimana orang sambil menonton atraksi juga sambil belanja, nanti perekonomian di sini akan tumbuh dan berkembang dengan baik,” tuturnya. (deny)
Discussion about this post