JURNALIS.co.id – Pembangunan proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Kendawangan, Ketapang-Sukamara, Kalimantan Tengah diresmikan, Senin (20/01/2025) pagi.
Peresmian dilakukan langsung Presiden RI, Prabowo Subianto secara serentak pada Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) di 18 Provinsi se-Indonesia yang dipusatkan di PLTA Jatigede, Jawa Barat.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Kalbagbar, Johar Wijaya mengatakan, hingga kini pemerintah telah berhasil mempercepat pembangunan 37 PIK. Di antaranya pembangunan pembangkit 3,07 GW, transmisi 739,7 kms dan Gardu Induk 1.240 MVA yang sudah siap beroperasi.
“Sejumlah PIK itu berhasil dirampungkan PT PLN, salah satunya SUTT bertegangan 150 kilovolt Kendawangan – Sukamara. Pembangunan ini berhasil diselesaikan dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri sebesar 81,05 persen,” kata Johar Wijaya saat konferensi pers.
Menurut Johar, kehadiran infrastruktur ini tentu akan memperkuat keandalan listrik di wilayah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sukamara. Sekaligus mendekatkan hadirnya interkoneksi sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan.
“Melalui proyek ini, PLN ingin menciptakan jaringan listrik lebih andal dan efisien, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah, termasuk di Kalimantan. Pasokan listrik yang andal akan mendukung geliat ekonomi masyarakat dan industri,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, kehadiran SUTT 150 kV Kendawangan – Sukamara memiliki peran strategis dalam pengelolaan pasokan listrik di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Tidak hanya itu, infrastruktur ini juga menjadi bagian penting dalam mewujudkan interkoneksi listrik se-Pulau Kalimantan.
Ke depan, PLN menargetkan untuk menyelesaikan proyek interkoneksi sistem kelistrikan di seluruh Kalimantan. Bahkan di tahun ini, diharapkan seluruh wilayah Kalimantan akan terhubung dalam satu sistem kelistrikan yang lebih efisien dan saling menopang.
“Dengan pencapaian demikian, PLN semakin dekat dengan visi besar untuk menciptakan ketahanan energi yang merata dan berkelanjutan di seluruh Kalimantan. Secara tidak langsung juga mendukung swasembada energi Indonesia,” jelasnya.
Ia meyakini, dengan terbangunnya sistem kelistrikan yang saling terkoneksi, akan mampu menghadirkan pasokan cadangan listrik yang sangat memadai. Terlebih pihaknya juga telah menargetkan proyek SUTT Tayan – Sandai rampung di akhir 2025.
“Sistem interkoneksi sudah dibangun, kita saat ini tinggal menunggu SUTT Tayan – Sandai. Dengan selesainya proyek tersebut tentu akan meningkatkan pasokan listrik,” ujar dia.
Atas keberhasilan proses pembangunan SUTT Kendawangan – Sukamara, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, mulai pemerintah pusat, provinsi dan daerah, terutama seluruh masyarakat yang sudah mendukung proyek.
“PLN tidak bisa sendiri dalam menuntaskan proyek yang prosesnya cukup sangat panjang ini. Berkat dukungan semua pihak, semua bisa selesai dengan baik,” timpal Johar.
Manager PLN UP3 Ketapang, Yusrizal Ibrani menambahkan, sebelumnya sistem transmisi di Kabupaten Ketapang, sebagai masih ada beberapa wilayah yang terisolir dan belum terhubung dengan sistem di Pontianak dan Kalimantan Tengah.
“Kita meyakini, dengan adanya SUTT Kendawangan – Sukamara akan menambah kehandalan pasokan listrik. Semoga pembangunan SUTT Tayan – Sandai segera selsai, sehingga interkoneksi listrik se-Pulau Kalimantan dapat terwujud,” tambahnya.
Sementara Presiden RI, Prabowo Subianto dalam pidatonya mengapresiasi telah dilaksanakannya peresmian 37 proyek energi di 18 Provinsi, dan terbesar di sepanjang sejarah.
“Proyek ini adalah hasil karya bangsa Indonesia dan kerja keras para anak bangsa, serta peran Pemerintah Pusat yang dipimpin Presiden ke-7, yakni bapak Joko Widodo,”
Prabowo mengatakan, bangsa Indonesia sangat mengerti betapa penting energi yang dibutuhkan untuk melangsungkan transformasi bangsa. Karena negara ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Indonesia, sambung Prabowo, butuh menjadi negara industri serta harus menguasai teknologi, sekaligus mampu mengolah Sumber Daya Alam (SDA) menjadi barang jadi.
“Energi sangat vital. Kita punya SDA cukup besar. Sekarang kita punya kemampuan untuk melakukan transformasi. Saya kira kita sekarang menjadi salah satu negara di dunia yang paling maju di bidang transformasi energi dan terbarukan yang mengurangi emosi karbon. Saya yakin dalam lima tahun kita tidak akan lagi impor energi,” cetusnya.
Pada kesempatan itu, dirinya mengucapkan selamat kepada semua unsur, tim yang bekerja, para perusahaan kontruksi, proyek manager, karyawan yang telah berhasil mewujudian apa yang telah dicita-citakan.
“Bangsa dan negara sangat bangga pada semua unsur yang bekerja keras. Ini contoh bahwa putra putri bangsa Indonesia mampu memberikan kemajuan bagi bangsa Indonesia,” tutupnya. (lim)
Discussion about this post