– Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau sudah melakukan rapid test terhadap 40 warga yang berhubungan langsung dengan seorang pasien positif virus corona. Pasien yang merupakan warga Kecamatan Kapuas itu saat ini masih dirawat di RSUD M Ade Djoen Sintang.
“Hasilnya sudah keluar, semuanya negatif, termasuk istri beliau (pasien positif Covid-19, red),” ungkap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau, Paolus Hadi, saat menggelar konferensi pers, Selasa (31/3/2020).
Konferensi pers digelar di Posko Percepatan Penanganan Tanggap Darurat Covid-19, Jalan Ahmad Yani Sanggau. Turut hadir Kapolres AKBP Raymond M Masengi, Dandim 1204/Sgu Letkol Gede Setiawan, Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Jones Siagian dan Kabid Pencegahan BPBD Sanggau Rahmad Mulyadi.
“Dan yang bersangkutan sekarang mudah-mudahan hari ini sudah dikeluarkan dari ruangan isolasi. Nanti kita tunggu informasi lebih lanjut,” timpal Paolus Hadi.
Baca juga: Satu PDP Asal Sanggau Positif Corona, Dirawat di RSUD Sintang
Percepatan penanganan dan informasi ini diharapkan memberikan ketenangan kepada warga Sanggau. Apalagi, Orang Dalam Pemantauan(ODP) di kabupaten tersebut sangat banyak. Yaitu mencapai 953. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak dua orang.
Dijelas Bupati dua periode ini, Sanggau banyak OPD, lantaran pihaknya meminta semua warga yang datang kembali ke kabupaten tersebut untuk melaporkan diri kepada petugas-petugas.
“Itu dilakukan karena dulunya ada pedoman pencegahan dan penanganan Covid-19 yang pertama, meminta semua orang yang dari daerah terjangkit virus corona untuk melaporkan dirinya kalau datang, dan itu kita pertahankan,” tuturnya.
Baca juga: Tangani Corona, Pemkab Sanggau Siapkan Dana Tak Terduga Rp 1 M
Sekarang sudah ada pedoman untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 revisi keempat. Kalau mengikuti pedoman terbaru ini sebenarnya ODP di Sanggau hanya 172 orang.
“Itu artinya yang 172 orang itu mereka yang ada gejala-gejala ringan yang kita khawatirkan, misalnya batuk, kemudian filek. Jadi itu yang betul-betul kita catat sebagai ODP ikut revisi keempat ini dan itu terbanyak di Tayan Hilir,” bebernya.
Sedangkan ODP sisanya merupakan orang-orang yang datang ke Sanggau dari daerah terjangkit virus corona. Kebanyakan anak-anak, pelajar dan mahasiswa yang pulang kampung. Terbanyak pulang dari Pontianak sebanyak 459 orang yang melaporkan diri.
“Jogja 61 orang, Singkawang 37 orang, luar negeri Malaysia karena mereka bekerja itu ada 137 orang, Amerika 1 orang, Hongkong 1 orang, Kamboja 1 orang, nah inilah mereka yang melaporkan diri,” paparnya.
Ditegaskan Bupati lagi, bahwa Sanggau dianggap merah. Karena, pihaknya menerapkan kewaspadaan menggunakan pedoman yang pertama.
“Kita tetap pertahankan itu. Ndak apa-apa kita dibilang banyak, tapi kita tau mereka yang datang wajib melapor, itu yang kita pertahankan,” demikian Paolus. (faf)
Discussion about this post