– Warga Kabupaten Melawi yang reaktif Covid-19 bertambah. Kali ini terdapat lima kasus baru. Sehingga warga Melawi yang reaktif virus corona pemeriksaan rapid test menjadi enam orang.
“Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pengendalian Covid-19 telah menemukan reaktif rapid tes ada lima orang di Melawi,” kata Bupati Melawi, Panji ketika menggelar konferensi pers, Sabtu sore (18/4).
Dijelaskan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pengendalian Covid-19 Melawi ini, adapun kelima warga yang reaktif rapid test tiga orang berasal dari Kecanatan Ella Hilir. Semuanya laki-laki, masing-masing berusia 61, 27 dan 42 tahun. Kemudian, seorang perempuan berusia 31 asal Belimbing Hulu dan seorang laki-laki umur 29 tahun dari Kecamatan Nanga Pinoh.
“Lima warga tersebut saat ini sedang diambil sampel swab tenggorokan,” ujarnya.
Baca juga:Â Perempuan 65 Tahun Asal Melawi Reaktif Covid-19
Dipaparkannya, secara keseluruhan total Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Melawi ada 171. 135 orang sudah selesai dipantau dan 35 masih dalam pemantauan. Sedangkan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 1 orang masih dirawat di RS di Pontianak.
“Orang Tanpa Gejala (OTG) ada 25. Terhadap hasil rapid tes tersebut serta rapid test warga Melawi sebelumnya, Tim Gugus Tugas Covid-19 masih melakukan Penelitian Epidimologi atau PE dan pemeriksaan yang dianggap perlu,” terangnya.
Panji menjelaskan, rapid test adalah pemeriksaan yang diterapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan dibenarkan menjadi dasar tindakan epidiomlogi atau tindakan medis lainnya. Panji minta masyarakat tenang, dengan meningkatkan kepatuhan pada imbauan dan arahan pemerintah pusat dan daerah tentang Covid-19 yang selalu berkembang setiap waktu.
“Kita mendoakan masyarakat dan keluarga besar Melawi khususnya dan di Indonesia untuk diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Tuhan. Serta dilindungi dari serangan pandemi Covid-19,” ucapnya.
Panji menuturkan, perkembangan ini perlu disampaikan karena merupakan hasil pemeriksaan awal dari rapid test dan harus ditindaklanjuti dengan uji swab untuk memastikan yang bersangkutan positif Covid-19 atau tidak.
Baca juga:Â Dinkes Kalbar Tes PCR Mulai Senin, Kapasitas 75 Orang per Hari
Hasil rapid tes reaktif atau positif karena sudah garis dua. Tujuannya diharapkan dari ini semua masyarakat bisa tahu pasti. Sehingga wajib bagi masyarakat diberi tahu dan menjadi tujuan untuk mengumumkan.
“Saya meminta masyarakat menaati pengumuman dan imbauan dari lembaga resmi yang berkompeten terkait pencegahan dan protokoler kesehatan. Saat ini kita dalam keadaan kondisi terancam dan berperang melawan musuh tak terlihat. Perlu kekompakan dan kesepakatan untuk menghentikan penyebaran virus ini,” ucapnya.
Ia juga berharap kesadaran bersama secara pribadi melakukan perlawanan dengan kemandirian masyarakat melakukan isolasi mandiri atau karantina. Kemudian bagi warga yang baru tiba di Melawi juga diminta melaporkan diri, jangan malah bersembunyi. Lapor pada tim gugus tugas maupun petugas kesehatan maupun pada aparatur desa setempat.
“Yang sudah diumumkan reaktif, warga desa setempat jangan mengasingkan atau meminggirkan mereka. Kita bantu proses selanjutnya bisa berjalan dengan baik sehingga yang bersangkutan sembuh,” tutur.
“Positif rapid tes belum tentu positif corona. Bila yang bersangkutan berhadapan dengan persoalan ini, kita harus membantu. Mereka itu bukan kena AIDS, tapi kena wabah. Jangan merasa ini aib yang memalukan. Ini adalah musibah,” sambung Panji. (ira)
Discussion about this post