– Polres Sanggau menggelar pelatihan dan simulasi lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai protokol penanganan Covid-19, Senin (27/4/2020). Kegiatan dilaksanakan di halaman Mapolres Sanggau ini untuk menghadapi situasi terburuk yang bisa saja terjadi setiap saat khususnya dalam penanganan pemulasaran jenazah terpapar Covid-19.
Simulasi diawali dengan mengenakan baju APD lengkap, penyemprotan disinfektan kepada petugas maupun kendaraan yang digunakan sebelum menuju TKP. Kemudian memberi tindakan pada jenazah. Mulai dari penyemprotan disinfektan, membawa jenazah ke rumah sakit, pembungkusan jenazah, memasukkan jenazah ke dalam peti, pergeseran peti jenazah ke lokasi pemakaman, dan pemakaman peti jenazah ke liang lahat.
Baca juga: Tidak Ada Penilangan Selama Operasi Ketupat di Tengah Covid-19
Kegiatan simulasi itu disaksikan langsung Kapolres Sanggau AKBP Raymond M Masengi. Didampingi Kabag Ops Polres Sanggau Kompol Bermawis beserta sejumlah Kasat di lingkungan Polres Sanggau. Kapolres menyampaikan, simulasi tersebut bertujuan untuk melatih kemampuan personil Polres Sanggau terutama penanganan Tindakan Pertama pada Tempat Kejadian Perkara (TPTKP).
“Hal tersebut dilakukan apabila ditemukan mayat atau korban meninggal dunia maka Polres Sanggau akan menerapkan prosedur penanganan Covid-19 mulai dari evakuasi kerumah sakit hingga pemulsaran dan pemakaman juga antisipasi adanya penolakan warga,” kata Raymond.
Penanganan korban meninggal dunia dengan protokol Covid-19 ini merupakan prosedur yang harus dijalankan sesuai perintah pimpinan.
“Ke depan dalam menangani setiap perkara kami akan menerapkan prosedur seperti ini, lengkap dengan APD walaupun kita belum tahu apakah yang meninggal ini mengidap Virus atau tidak,” katanya.
Baca juga: UPZ Masjid Agung Sanggau Siapkan 19 Petugas Pengumpul Zakat
Dengan simulasi penanganan dan pemulasaran jenazah prosedur Covid-19 ini diharapkan Polres Sanggau siap mengantisipasi jika terdapat keterbatasan tenaga pemulasaran jenazah ditempat kejadian maupun laka lantas. Serta kejadian tertentu korban Covid-19 maupun penyakit menular lainnya.
“Intinya kami sudah siap menangani jenazah yang ditemukan meninggal dunia mulai dari menuju TKP, pemulasarannya hingga pemakamannya,” ujar Kapolres.
Kepolisian telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas bahwa untuk pemakaman harapannya diterima dimana saja baik di kota maupun di kecamatan. Namun seandainya ditolak oleh warga sekitar, maka kegaitan pemakaman tersebut telah ditentukan.
“Khusus untuk muslim, nasrani maupun katolik berada di Bunut ditempat pemakaman yang ada, namun sedikit dipisahkan tapi dalam area pemakaman umum tersebut. Dan ini sudah sepakat dengan Dinas Kesehatan gugus tugas sehingga kemudian hari menemukan pasien meninggal dunia akan dikuburkan di situ,” tutup Kapolres. (faf)
Discussion about this post