– Kalimantan Barat (Kalbar) dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Masyarakat di wilayah berpotensi cuaca ekstrem diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan dini.
Prediksi tersebut diketahui setelah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca. Hujan deras disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi hingga Jumat (22/5/2020).
Selain Kalbar, wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem afalah Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung. Kemudian, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan dan Gorontalo. Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat
“Sampai besok, hujan lebat disertai angin kencang dan petir berpotensi terjadi di Lampung,” kata Kepala BMKG. Dwikorita Karnawati melalui pesan singkat, Rabu (20/5/2020) malam.
Baca juga: Mengkhawatirkan, 44 Petugas Bandara Supadio Reaktif Covid-19
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa bencana hidrometeorologi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak Selasa dini hari. Bencana tersebut akibat pengaruh anomali cuaca dan peralihan pergantian musim atau pancaroba.
Rentetan bencana itu berupa abrasi pantai di Aceh Selatan. Sedikitnya 26 keluarga atau 82 warga beserta 21 rumah menjadi terdampak bencana.
Kemudian, banjir bandang yang menerjang empat kelurahan di tiga kecamatan di Lubuk Linggau, Sumatera. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lubuk Linggau, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Namun, saat ini sudah berangsur surut.
Baca juga: PLN Siap Jalankan Skenario New Normal Covid-19 Setelah Lebaran
Banjir juga merendam sedikitnya 1.042 rumah, empat sarana pendidikan, dua rumah ibadah, satu sarana kesehatan, tiga perkantoran dan 175 hektare sawah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Hingga Rabu siang, ketinggian banjir masih bertahan dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter.
Banjir juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Pahunggaodu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Dua rumah hanyut dan 44 rumah terendam serta 230 warga mengungsi di Balai Desa Kaliuda.
Bencana serupa juga merendam 14 rumah dan sebuah sekolah di Desa Mahanggin, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan. Sekitar 3,5 hektare sawah turut tergenang sehingga terancam gagal dipanen.
Sementara itu, puting beliung menerjang tiga desa di Kecamatan Banjar Agung, dan satu desa di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Sejumlah rumah porak poranda dan dua warga meninggal. Puting beliung juga menyebabkan 5 orang luka berat dan satu luka ringan. Sejumlah warga pun mengungsi ke lokasi aman.
Pada bagian lain, banjir rob setinggi 1,5 meter merendam Desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tim Reaksi Cepat Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang mengatakan bahwa bencana tersebut dipicu anomali cuaca.
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah berpotensi cuaca ekstrem meningkatkan kewaspadaan dini. Mereka diminta mengantisipasi segala kemungkinan terburuk akibat dampak perubahan cuaca tersebut. (m@nk)
Discussion about this post