– Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang merupakan salah satu solusi untuk Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Sintang hingga saat ini belum terwujud. Sementara itu, aktivitas PETI di Kabupaten Sintang masih terjadi dibeberapa tempat.
Aktivitas PETI itu bisa dilihat di beberapa titik perhuluan aliran Sungai Kapuas dan Melawi yang berada di Bumi Senentang ini. Tak hanya di sungai, di daratan juga begitu.
Aktivis Lingkungan Direktur Sintang Freshwater Care, Rayendra juga mengatakan, bahwa PETI adalah ancaman bagi bentangan alam di Kabupaten Sintang, baik di daratan maupun di sungai. Hal ini akan menyebabkan rusak ekosistem lingkungan yang parah.
“Dampaknya adalah hilangnya keanekaragaman hayati, baik itu tumbuhan dan hewan. Akibat bagi manusia adalah terganggunya fungsi kesehatan jika mengkonsumsi air yang teraliri limbah PETI,” katanya.
Sebaiknya, kata Rayendra, segera dibangun WPR yang terkonsentrasi dan mengikuti skema AMDAL, sehingga ada hasil yang bisa terkontrol. Selain itu, ada pemasukan untuk kas daerah yang bisa digunakan untuk pembangunan serta restorasi lahan.
“Harapan saya sebagai konsultan lingkungan, PETI segera dilokalisir dan dibangun WPR dengan skema AMDAL yang jelas. Atau pemerintah segera menghidupkan sentra perekonomian lain yang mampu menjadi alternatif kehidupan pelaku PETI,” terangnya.
Rayendra juga berpendapat, emas bisa menyilaukan siapa saja. Sehingga mentalitas penegak hukum harus baik, tidak bermain mata dengan cukong.
“Hukum adalah hukum, harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Jangan sampai PETI ini menjadi lumbung materi bagi mereka,” tegasnya.
Menurutnya, aktivitas PETI adalah kejahatan lingkungan. Oknum pelaku PETI harus sadar mereka melanggar hukum dan meminta kepada pemerintah agar dapat mewujudkan WPR segera mungkin. Dengan begitu pihak keamanan tidak bisa bermain di situ.
“Tetapi karena PETI ini masih liar, maka ada indikasi terjadi kongkalikong. Pelaku PETI menjadi ATM berbagai pihak dan ini sudah menjadi rahasia umum. Seharusnya penegak hukum harus malu jika mereka masuk ke dalam lingkaran ini,” pungkasnya. (pul)
Discussion about this post