– Penanganan tanggul dan saluran air menjadi sangat penting diwujudkan, untuk pengembangan dan peningkatan bahan pangan bagi masyarakat Desa Tanjung Saleh. Terlebih wilayah desa pesisir ini mampu membuktikan sebagai penghasil komoditas padi terbesar di Kabupaten Kubu Raya.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI H Syarief Abdullah Alkadrie sangat serius untuk mewujudkan hajat masyarakat di Desa Tanjung Saleh. Terlebih desa itu merupakan tempat kelahirannya. Baginya dengan adanya pengairan tersebut bisa membantu masyarakat petani dan mendongkrak perekonomian masyarakat desa.
Kehadiran legislator dari Kalimantan Barat itu didampingi kepala Kades Tanjung Saleh Syarief Mukhsin Al Hinduan. Juga menghadirkan secara langsung Kepala Balai wilayah sungai Kalimantan 1 Pontianak Dwi agus kuncoro, meninjau perencanaan yang akan diusulkan pembangunan tanggul saluran air untuk masyarakat petani di Desa Tanjung Saleh, Sabtu (16/01/2021).
Pembangunan fasilitas seperti tanggul dan saluran air hal ini menjadi yang sangat penting untuk di Desa Tanjung Saleh. Sebagai penyokong produksi padi yang terbesar di Kabupaten Kubu Raya. Juga bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian tanaman pangan. Selain itu, program tersebut juga membantu untuk pemberdayan dan penguatan ketahanan pangan masyarakat.
Kehadiran Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu bersama Kepala Balai wilayah sungai Kalimantan Barat tersebut dalam rangka untuk membenahi saluran pertanian dan perkebunan di DesaTanjung Saleh yang ada kurang lebih seribu lima ratus hektare lahan pertanian yang merupakan areal pertanian dan perkebunan dengan kendala tanggul saluran air tersebut rusak yang akibatnya banyak masyarakat yang tidak bisa bertani akibatnya mereka pindah ke perkotaan dan pindah ketempat tepat lain untuk menyambung hidup.
“Maka hadirnya saya bagaimana arial ini kita kembalikan kepada basic awalnya menjadi daerah pertanian sehingga nantinya masyarakat bisa kembali lagi sebagai petani, mereka bisa bercocok tanam dan menanam padi kembali tentu ini juga dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan,” ujarnya pada kunjungannya itu.
Dengan diusulkannya perencanaan pembangunanan tanggul yang ada di tanjung saleh ini tentu akan membangkitkan ekonomi masyarakat desa, apalagi setelah terdampaknya akibat musibah Covid-19 ini.
Sebagai pihak pelaksana dalam program penanggulangan tersebut, Kepala Balai wilayah sungai Kalimantan 1 Pontianak, Dwi agus kuncoro, menyampaikan bahwa saluran air yang mengalami kerusakan itu nantinya dari pihaknya ada beberapa konsep akan coba teliti ulang secara mendetail dan dikaji lebih dalam seperti apa penanganannya dan untuk sementara dalam pemikirannya dalam konsep tersebut.
“Yaitu dengan penanganan AMBANG Sebagai pemecah gelombang untuk melindungi arus yang berperan sebagai pengimbuh yang tenggelam di titik kanan kiri karena dalam hal itu mengamankan arus yang ada di bawah sungai,” pungkasnya. (m@nk)
Discussion about this post