– Bupati Sintang, Jarot Winarno, meninjau proses seleksi test tertulis Bakal Calon Kepala Desa yang mendaftar pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kab. Sintang tahun 2021, yang di selenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang di Kampus Universitas Kapuas Sintang, Rabu (28/4/2021).
Test tertulis ini diikuti oleh desa yang bakal calonnya lebih dari 5 orang kontestan, yakni ada 24 desa dengan jumlah peserta 188 peserta. Hasil test tersbut akan di umumkan pada senin 3 Mei nanti dengan sistem perangkingan, dimana 5 rangking terbaik dinyatakan lulus test untuk mengikuti tahapan pilkades selanjutnya. Sementara desa yang akan menyelenggarakan Pilkades Serentak di Kabupaten Sintang pada 7 Juli mendatang berjumlah 297 desa.
Bupati Sintang, Jarot Winarno, mengatakan dilaksankannya test bagi bacakades di Universitas Kapuas Sintang ini, merupakan salah satu kenetralan pemerintah daerah terhadap seluruh proses tahapan Pilkades Juli mendatang.
“Para calon kepala desa mesti yakin kami semua netrallah, untuk itulah kita menggandeng perguruan tinggi terbaiklah di kapuas raya. Sudah dipikirkanlah soal-soalnya, ada soal wajib yang mudah-mudah dia bisa jawab, agak sedang sehingga harus serius-serius sikitlahkan, namanya seleksi,” ujar Jarot.
Jarot juga memastikan test tersebut di lakukan secara transparan dan hasilnya akan diumumkankan pada senin 3 Mei nanti. “Kemudian transaparanlah kita, hari senin nanti sudah diumumkan hasilnya lengkap dengan nilainya,” kata Jarot.
Jarot pun mengapresiasi melihat animo peserta yang mendaftar manjadi calon kepala desa cukup tinggi, bahkan satu desa ada yang sampai 10 orang pelamar yakni desa Bagelang Jaya, Kec. Ketungau Tengah.
“Jabatan paling favorit itu kepala desa ya, calon bupati cuman tiga, calon kepala desa ada yang 10 orang bayangkan,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintaha Desa Kabupaten Sintang, Herkolanus Roni menyampaikan seleksi test ini sebenarnya di laksanakan oleh panitia tingkat desa, namun panitia tingkat desa dan kecamatan ingin menjaga netralitas maka test tersebut di gelar di tingkat kabupaten.
“Soal-soalnya kita melibatkan Unka Sintang menyusunnya guna menjaga netralitas, soal-soal tentang seputar pengetahuan penyelengarakan pemerintahan desa, pengetahuan umum dan kemasyarakatan,” ujar Roni.
Roni mengatakan untuk pemeriksaan hasilnya juga ada tim panitia seleksi, bahkan ia memastikan semuanya netral.
“Karena kita berkeinginan dari hasil seleksi tersebut bisa menciptakan calon-calon kades yang memilki kemampuan memimpin desa. Untuk hasilnya di rangking 5 orang yang dinyatakan lulus seleksi, panitia nanti yang akan mengumumkan secara transparanlah,” kata roni. (rls)
Discussion about this post