
Jurnalis.co.id – Kasus Virus Corona di Kabupaten Sintang meningkat. Mengacu ini, Satuan Tugas Penanganan Covid 19 langsung mengadakan Rapat Koordinasi di Aula BPKM Polres Sintang, Kamis (20/5/2021).
Wakil Ketua Satuan Tugas Penangan Covid 19 Kabupaten Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak mengatakan, lonjakan kasus terkonfirmasi Covid 19 di wilayahnya telah menimbulkan banyak masalah.
Seperti menipisnya kit antigen, kekurangan ruang isolasi khusus, kekurangan tenaga medis hingga terjadi gesekan antara masyarakat dengan Satgas akibat keluarga mereka meninggal karena Covid 19.
“Kasus meninggal karena Covid 19 meningkat. Sehingga Satgas perlu merubah strategi komunikasi publik,” kata AKBP Ventie dalam rapat koordinasi Satgas Covid 19 Bidang Komunikasi Publik.
Ventie berpendapat, Satgas jangan hanya fokus pada penerapan protokol kesehatan saja. Tetapi perlu melakukan sosialisasi gejala orang terinfeksi Covid 19. Sehingga masyarakat lebih cepat mendeteksi dan tidak datang ke rumah sakit saat kondisi sudah kritis.
“Kami ingin kasus kematian semakin turun,” tegas Ventie Bernard Musa dalam rapat yang dihadiri Dandim 1205 Sintang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Sintang, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Camat Sintang, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo.
Ventie menambahkan, penyebaran Covid 19 akan semakin tinggi, apalagi adanya varian baru. Sosialisasi wajib masif. Sebab masih ada masyarakat yang masih belum percaya akan keberadaan Covid 19.
“Terkait konflik pihak keluarga dengan manajemen rumah sakit, kami sudah menempatkan personel kami di RSUD AM Djoen Sintang. Kasus tersebut, maka kami berpendapat, komunikasi publik kita harus kita perkuat. Manfaatkan semua jenis saluran komunikasi yang dimiliki untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” harapnya.
Ia menilai, masyarakat harus mengetahui gejala terinfeksi Covid 19 sedini mungkin. Supaya bisa segera berobat ke rumah sakit. Gejala itulah yang perlu disosialisasikan ke masyarakat. Dan hal itu merupakan tugas Satgas Bidang Komunikasi Publik.
“Lakukan sosialisasi lebih kuat dan sinergi sampai ke RT dan RW. Pilih format dan strategi sosialisasi yang menarik serta mudah dipahami oleh masyarakat,” saran Ventie.
Sementara itu, Yustinus J, Asisten Perekonomian dan Pembangunan mengatakan, pemerintah kabupaten memiliki slogan khusus dalam penanganan Covid 19. Yakni Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit.
“Artinya, kesehatan menjadi hal utama bukan ekonomi. Maka Saya sudah sering mengingatkan, agar publikasikan dan komunikasikan kepada masyarakat. Jangan ditutup tutupi. Supaya tidak membuat pikiran masyarakat sesat. Dan untuk menepis kecurigaan,” ingatnya dalam pertemuan itu.
Yustinus berpesan, supaya Anggota Satgas khususnya Bidang Komunikasi Publik untuk tidak lelah dan bosan melakukan sosialisasi serta mengedukasi masyarakat soal penanganan Covid 19. “Lakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat,” ingatnya.
Soal anggaran, kata Yustinus, pemerintah belum ada. Kit Antigen saja, Pemkab belum bisa bayar atau masih utang. Saat ini Pemkab masih fokus pada refocusing anggaran sampai 28 Mei 2021.
“Kalau refocusing tidak selesai. ASN saja tidak mendapatkan gaji. Makanya saya harap, Bidang Komunikasi Publik bisa bersinergi melakukan jemput bola soal data dan hal lainnya. Saling komunikasi dengan Anggota Satgas lain dalam hal data serta informasi,” katanya.
Di tempat yang sama, Benny Enos, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan mengungkapkan, jumlah orang meninggal karena Corona di Kabupaten Sintang mencapai 69 orang.
“Jumlah tenaga kesehatan yang terjangkit Virus Corona mencapai 166 dan 1 orang diantaranya meninggal. Kami bersyukur adanya operasional posko di Sepulut. Karena terbukti mampu menekan impor kasus dari luar. Penyuluhan protokol kesehatan bergerak juga perlu diperkuat,” kata Benny.
Menyikapi soal adanya masyarakat yang tidak mau tahu, Benny berpesan, Satgas harus terus bekerja memberikan penyuluhan kepada warga.
Sementara itu, Herkulanus Roni, Kepala Dinas Pemdes dan Pemberdayaan Masyarakat membeberkan, 8 persen Anggaran Dana Desa dipakai untuk penanganan Corona.
Roni menambahkan, dinas telah mengeluarkan edaran agar pemantauan keluar masuk orang sampai pada tingkat RT dan RW. Termasuk meminta desa menyiapkan tempat isolasi.
“Kami terus mengingatkan pemerintah desa agar waspada soal penularan Corona. Satgas desa harus aktif dan menyampaikan laporannya. Lakukan juga pemetaan zona sampai ke RT. Sehingga penangaan menjadi efektif. Untuk saat ini, baru 2 desa yang melaporkan pemetaan zona,” Beber Roni. (Ful)
Discussion about this post