– Banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Kapua Hulu mengakibatkan pemukiman dan jalan nasional terendam. Bencana di tengah pandemi Covid-19 ini berdampak terganggunya distribusi oksigen di RSUD Achmad Diponegoro Putussibau.
Di Kecamatan Hulu Gurung, ketinggian air di poros jalan Lintas Selatan penghubung Pontianak – Putussibau mencapai dua meter. Akibatnya, akses transportasi di jalan nasional terputus.
“Kondisi air sudah sangat tinggi, hingga saat ini belum ada korban jiwa. Untuk itu, kita meminta masyarakat untuk tetap berwaspada,” pinta Dandim 1206 Putussibau, Letkol Inf. Jemi Oktis Oil kepada wartawan, Rabu (14/07/2021).
Dikatakan Dandim, di jalur utama ketinggian air sudah mencapai 4 meter. Kondisi ini akan menghambat proses distribusi tabung oksigen untuk RSUD Achmad Diponegoro Putussibau.
“Tabung oksigen itu diperlukan untuk menangani pasien di rumah sakit. Oksigen itu didistribusikan dari Pontianak dan saat ini mobil yang mengangkutnya sudah sampai di Sanggau dan masih dalam perjalanan menuju Putussibau,” jelasnya.
Selain membantu evakuasi warga korban banjir, pihaknya juga akan membantu proses distribusi tabung oksigen tersebut agar bisa secepatnya sampai ke Putussibau.
“Potensi curah hujan sampai beberapa hari ke depan diprediksi akan semakin tinggi intensitasnya. Untuk itu, masyarakat diminta berwaspada,” imbaunya lagi.
Dikatakannya, saat ini anggotanya sedang berupaya untuk membantu dalam proses evakuasi warga yang menjadi korban banjir.
“Warga yang menjadi korban banjir tersebut harus segera dikeluarkan dari keterisoliran, mereka harus segera dievakuasi ketempat yang lebih aman untuk mengantisipasi agar hal hal yang tidak diinginkan terjadi,” lugasnya.
“Terkait kerugian materi para korban belum bisa dihitung sampai saat ini, karena saat ini semuanya sedang terfokus pada upaya penyelamatan para korban banjir,” lanjut Dandim. (rin)
Discussion about this post