
– Anggota DPRD Kapuas Hulu Fabianus Kasim menyebutkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang dilakukan pemerintah daerah selama ini membuat pelaku usaha menjadi stres.
“Pelaku usaha mikro saat ini banyak yang stres akibat PPKM, karena omzet jadi berkurang,” katanya kepada awak media, Rabu (21/07/2021).
Politisi Partai Hanura menuturkan pengusaha usaha mikro yang begitu mengalami dampak dan menjadi stres. Contoh kecil, kata dia, pengusaha warung kopi, penjual makanan dan minuman. PPKM membuat mereka terbebani.
“Dengan adanya PPKM, mereka kebingungan bagaimana membayar gaji karyawan, sewa kontrakan, listrik dan lainnya sementara tamu dibatasi,” ujarnya.
“PPKM itukan membatasi kegiatan masyarakat. Tetapi ada satu hal yang menjadi akibat PPKM itu ialah matinya ekonomi masyarakat, inikan berbahaya, orang sekarang banyak yang stres,” sambung Kasim.
Legislator Dapil II Kapuas Hulu ini menyarankan agar PPKM secara nasional dievaluasi. Sejauh mana efektivitas PPKM itu untuk membatasi penularan pandemi.
“Pandemi itu memang harus dibatasi dengan PPKM. Tapi pelaksanaan PPKM itu tidaklah seperti yang kita lihat itu begitu keras. Masyarakat itu dilihat seperti pembangkang, padahal masyarakat itukan cari makan, dan pemerintah tidak mampu memberi makan bagi masyarakatnya,” seloroh Kasim.
Sejauh ini, Kasim belum pernah melihat pemerintah pusat memberikan bantuan sembako kepada pengusaha mikro. Justru yang membantu pemerintah kabupaten.
“Pelaku usaha mikro saat ini sudah terbatas penghasilan, mereka penghasilannya sudah tidak ada, kemudian mereka dibebani dengan biaya sewa, gaji karyawan dan lain- lain, apa tidak stres itu,” tutup Kasim. (rin)
Discussion about this post