Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Kubu Raya cukup tinggi dibandingkan dengan tingkat ketularan. Jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) sudah jauh menurun.
Syamsul Arifin, Kubu Raya
PEMERINTAH Kabupaten Kubu Raya optimis zona risiko penyebaran Covid-19 di daerah ini menurun. Berubah dari zona merah menjadi zona oranye atau kuning, karena sistemnya per minggu. Jumlah BOR turun lantaran meningkatnya angka kesembuhan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit.
BOR di RSUD Sudarso turun 30 persen, RSAD Kartika Husada hampir 50 persen dan RSAU Dr. Sutomo, angkanya juga sudah sangat rendah.
Selain itu, dari hasil Tresting, Tracing dan Treatment (3T) di lapangan ternyata banyak warga yang sudah lama isolasi mandisi (Isoman) sembuh. Sehingga fakta yang ditemukan di lapangan yang sangat signifikan setalah melewati 11 hari menjalani masa Isoman. Kondisi ini sudah menunjukan Kubu Raya sudah jauh dari hal-hal yang mengkhawatirkan.
Satu di antara sebab berpengaruhnya terhadap zona risiko penyebaran Covid-19 diperngaruhi tingkat BOR yang mulai tinggi. Karena di RSUD Kubu Raya hanya memiliki 16 bed. Adanya lonjakan pasien menjadi 13 orang, sehingga BOR juga meningkat.
Dengan kondisi tersebut, Satgas Covid-19 Kabupaten Kubu Raya menilai, hal yang paling terpenting tracingnya sudah dipercepat. Supaya masyarakat tidak perlu panik. Terpenting masyarkat tetap jalankan protokol kesehatan.
Selain itu, Pemkab Kubu Raya juga mempercepat vaksinasi yang sudah dilakukan selama ini.
“Alhamdulillah, kita syukuri sampai hari ini tingkat kesembuhan pasien Covid-19 cukup tinggi, tentunya secara otomatis data BOR-nya juga akan turun,” ucap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Mingg (08/08/2021) saat meninjau vaksinasi massal tahap dua di kantor Bupati.
Menurut Bupati Muda, zonasi itu bersifat fluktuatif. Saat ini ada 11 desa berstatus zona merah dan 4 desa oranye. Sedangkan 103 desa lainnya relatif kuning dan hijau.
“Kita melihat kondisi ini hanya fluktuatif saja, karena sehari atau dua hari bisa saja berubah statusnya. Namun hal yang perpenting ada langkah-langkah yang kita lakukan. Kita juga mengapresiasi masyarakat yang sadar melakukan swab sendiri, karena hal itu untuk mendeteksi dan mengidentifikasi supaya lebih efektif lagi,” ujar Muda.
Pemda Kubu Raya juga menjadwalkan kembali sebaran vaksinasi Covid-19 massal ke desa-desa dan dusun-dusun yang sempat tertunda karena ketersediaan stok vaksin yang sempat menipis.
“Bagi masyarakat harap bersabar, karena kita sudah menyusun kembali jadwalnya yang mana beberapa waktu lalu sempat tertunda dan kami mohon maaf. Kami juga sudah menuyusun jadwal bersama TNI/Polri untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara bersama dengan melibatkan kepala desa dan perangkatnya, kader kesehatan dan semua elemen di desa,” terangnya.
Bupati mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memperkuat dan mempercepat proses vaksinasi ini untuk mengejar target 70 persen herd immunity (kekebalan kelompok) di Kubu Raya. Selain itu, Pemkab Kubu Raya juga terus melakukan Testing, Tracing dan Treatment (3T) bersama TNI/Polri di lapangan dan tenaga kesehatan supaya bisa langsung dideteksi zona-zona risiko untuk bisa dikendalikan.
“Dengan langkah ini, tingkat resiko ke depannya juga akan semakin rendah dan kondisi inilah yang harus difahami masyarakat karena semaki cepat kita lakukan vaksinasi Covid-19 di setiap dusun dan desa yang masuk dalam zona berisiko, makan kondisi itu akan cepat terkendali kedepannya,” ujarnya.
Bupati optimis, jika vaksinasi Covid-19 secara massal di dusun dan desa itu bisa dilakukan secara masif, maka kondisi di Kubu Raya akan berubah dan otomatis akan turun zonanya.
“Terima kasih saya sampaikan kepada masyarakat atas kesabarannya yang sempat menunggu karena tertundanya vaksinasi Covid-19 dosis kedua ini dan kita memahami pemerintah pusat juga terus berupaya keras untuk bagaimana mempercepat distribusi vaksin ke daerah-daerah,” ucapnya.
Muda menyampaikan, Pemkab Kubu Raya berupaya mengatur strategi supaya dengan cara sebaran di dusun dan desa ini juga akan membuat sebaran kekebalan bagi tiap-tiap daerah. Pada akhirnya semua Ketua RT, dusun maupun masyarakat tau di sekitarnya mana yang sudah mendapatkan vaksin dan mana yang belum. Kondisi itu sangat penting untuk bagaimana memetakan lebih efektif kedepannya.
“Termasuk Puskesmas juga bisa mematakan titik-titik mana yang vaksinasinya atau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. Inilah tujuan kita melakukan sebaran vaksinasi Covid-19 di dusun dan desa,” katanya.
Dia menambahkan, akan teruskan cara-cara dan langkah-langkah strategi yang sudah tepat serta mengarah untuk bisa memberikan dampak yang terukur dan terarah.
“Cara kerjanya dengan sistem sebaran yang kita lakukan selama ini,” kata Muda.
Bupati menjelaskan, saat ini Dinas Kesehatan terus merancang dengan membuat jadwal baru yang sifatnya untuk menyesuaikan dengan penundaan yang lalu. Sekaligus bagi warga yang belum vaksin dosis pertama nanti juga akan dilakukan dengan jadwal vaksin dosis kedua.
“Insya Allah hari Selasa depan vaksinasi Covid-19 secara massal di dusun dan desa-desa sudah bisa laksanakan dan terus kita lakukan selanjutnya di hari Rabu, Kamis, Jumat dan seterusnya untuk mempercepat. Karena ketika vaksin ada, kita langsung cepat lakukan, sehingga pengentrian juga akan semakin cepat lagi atau snowball,” tutup Muda.
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan jadwal vaksinasi untuk di desa- desa, baik tahap pertama maupun tahap ke dua.
“Insaallah kita bisa melaksanakan vaksinasi minggu ini. Jadwal sudah kita buat,” ucap Marijan.
Ditempat yang sama, Herman warga yang sedang mengikuti vaksinasi tahap kedua di halaman kantor Bupati mengatakan, untuk mendapat nomor antrean, harus menunggu berjam-jam, karena sudah lewat dari jadwal yang sudah ditentukan.
“Lewat hari aja. Namun masih bisa dilakukan vaksinasi di tahap dua. Lumaya lama. Namanya juga usaha,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post