Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan mengklasterkan sebaran vaksinasi di desa-desa dengan mengkhususkan bagi lanjut usia (Lansia) dan ibu hamil (Bumil) serta ibu menyusui. Seperti peluncuran vaksinasi ibu hamil, menyusui dan lansia di aula Kecamatan Sungai Ambawang, Rabu (01/09/2021).
Syamsul Arifin, Kubu Raya
MESKI selama ini vaksinasi Lansia sudah diberikan, namun bercampur dengan masyarakat umum. Tentunya kondisi itu akan mempersulit bagi Lansia. Mengingat sangat menyulitkan kaum Lansia untuk mengantre.
Untuk mempermudah Lansia mendapatkan vaksinasi, petugas memberikan undangan agar tidak bercampur dengan masyarakat umum. Lansia yang akan menerima vaksinasi melalui kader Pos Lansia. Begitu juga vaksinasi Bumil yang kehamilannya di atas 12 minggu atau 4 bulan.
Cara yang dilakukan ini untuk mengefektifkan pemberian vaksinasi bagi Bumil dan Lansia, karena semua datanya berdasarkan by name, by address yang ada di masing-masing desa, melalui kader Posyandu, Bidan dan desa bagi Lansia.
Klaster (vaksinasi) khusus tersebut dijadwalnya bagi Lansia, Bumil dan ibu menyusui. Vaksinasi bagi ibu menyusui dan Bumil serta Lansia dilakukan untuk menghindari risiko yang fatal. Mengingat Bumil merupakan dua nyawa yang harus diprioritaskan dan harus dipercepat vaksinasinya, supaya lebih aman dan terlindungi dari penyebaran Covid-19.
Klaster khusus Bumil dan Lansia ini menggunakan undangan yang ditandatangani langsung Bupati Kubu Raya. Begitu juga di setiap Puskesmas akan melakukan vaksinasi Covid-19 bagi Bumil, yang saat ini data masuk mencapai lebih 11 ribu lebih per tahunnya, terutama bagi Bumil dan menyusui yang memenuhi syarat.
Dengan adanya launching vaksinasi ibu hamil, menyusui dan Lansia, aula kantor Camat Kubu Raya sangat dipadati masyarakat, karena antusias masyarakat semakin meningkat. Lonjakan vaksinasi tersebut, bersamaan dengan masyarakat umum.
Awalnya, vaksinasi untuk hanya untuk 300 orang Bumil, menyusui dan Lansia. Namun antusias tersebut, hingga terjadi lonjakan sampai 500 orang yang menghadiri untuk dilakukan vaksinasi.
“Kami sangat bahagia, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui di Kubu Raya sudah bisa menerima vaksin Covid-19. Saya minta ibu hamil untuk tidak khawatir saat disuntik vaksin Covid-19, karena akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, terutama tekanan darahnya maupun penyakit lain,” kata Ketua PKK Kubu Raya Rosalina saat mendampingi Bupati Muda Mahendrawan meninjau vaksinasi ibu hamil di kantor Camat Sungai Ambawang, Rabu (01/09/2021) pagi.
Ibu-ibu yang sudah menerima vaksin Covid-19, agar membantu untuk memberikan informasi kepada teman-temannya sesama Bumil dan menyusui. Untuk meyakinkan bahwa vaksinasi tersebut tidak bahaya.
“Kalau bayi dan anak dalam kandungannya ingin sehat dan baik untuk ikut vaksinasi Covid-19,” harapnya.
Rosalina menambahkan, jika usia kandungannya 8 bulan, Bumil diharapkan segera memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas untuk mengetahui terkonfirmasi atau tidak dari Covid-19.
“Sehingga masih ada waktu satu bulan untuk isolasi mandiri dan dirawat di fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Bunda PAUD Kubu Raya itu menilai, diberikannya vaksin Covid-19 kepada Bumil dan menyusui sebagai upaya melindungi diri dari penyebaran virus corona. Apalagi dengan munculnya varian virus baru yang sifatnya lebih mudah menular, seperti varian Delta.
“Karena peningkatan kekebalan tubuh juga ditemukan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19,” tuturnya.
Rosalina berharap agar dukungan dan semangat terhadap Bumil untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada buah hatinya dan terus digalakkan. Terutama saat pandemi Covid-19. Karena ASI juga penting untuk melindungi bayi dari paparan Covid-19.
“Saya mengajak ibu menyusui segera mendaftarkan diri mendapatkan vaksin Covid-19 di fasilitas kesehatan terdekat, agar mereka terlindung dari virus corona, sehingga mampu mengasuh dan merawat anaknya,” ajaknya.
Pada peluncuran vaksinasi Covid-19 bagi Bumil di kantor Camat Sungai Ambawang ini, Ketua Dekranasda Kubu Raya itu juga memberikan bingkisan kepada Lansia dan ibu hamil yang menerima vaksin Covid-19.
Sementara Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meminta kepada 20 Puskesmas untuk tetap mengontrol ibu hamil di wilayah kerjanya masing-masing. Karena usia kehamilan 8 bulan juga harus dicek kesehatan. Supaya dipastikan sebelum proses kelahiran sudah benar-benar aman dan tidak terjadi konformasi Covid-19.
“Saya juga minta semua RT, RW, Dusun, kader kesehatan, pemuda-pemuda dan semua elemen desa termasuk kepala desa diharapkan vaksinasi ibu hamil ini bisa dikawal dan dihadirkan agar kita bisa melakukan upaya memberikan kekebalan tubuh bagi ibu hamil dan juga lansia,” pinta Muda.
Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kubu Raya Marijan mengatakan, pihaknya menargetkan 12 ribu Bumil menerima vaksin Covid-19. Diberikan ibu hamil dengan usia kandungan 4 sampai 8 bulan, termasuk juga bagi ibu yang sedang menyusui. Tentunya vaksinasi untuk Bumil dan menyusui ini sangat diperlukan untuk perlindungan bagi ibu, anak dalam kandungan, balita, keluarganya dan masyarakat.
“Untuk tahap pertama ini, diberikan vaksinasi yang tersebar di sembilan titik, diantaranya Sungai Ambawang yang merupakan tempat di launchingnya vaksinasi bagi ibu hamil, Sungai Raya, Sungai Kakap dan Rasau Jaya,” bebernya.
Marijan mengharapkan kepada semua ibu hamil untuk segera mendapatkan informasi terkait pelaksanaan vaksinasi dosis pertama. Vaksinasi untuk memberikan kekebalan kepada dirinya dan anak dalam kandungannya. Sehingga akan mengurangi angka kematian bagi ibu hamil maupun yang menyusui.
“Kita berusaha untuk mengurangi angka kematian Ibu dan Balita (AKI-AKB) di kabupaten ini,” ujar Marijan.
Sementara itu, Wati, ibu hamil yang sedang mengantre untuk dilakukan vaksinasi mengatakan, kandunganya dilakukan pemeriksaan secara rutin, terutama di Puskesmas Sungai Ambawang.
“Kadang dua minggu sekali, madang satu bulan. Tapi kami tetap konsultasi dengan orang-orang, terutama yang mempunyai pengalaman,” kata Wati yang usia kehamilannya sekitar 7 bulan.
Dengan adanya surat vaksinasi, dia awalnya tidak terlalu memikirkan untuk divaksinasi. Namun ia terus berusaha untuk mencari tahu, terutama dengan ibu hamil yang sudah menjalani vaksinasi.
“Awalnya tak percaya. Tapi setelah banyak bertanya, saya beranikan diri untuk di vaksin. Muda-mudahan vaksin ini, selalu membawa kesehatan terhadap saya dan anak- anak saya dalam kandungan,” harap Wati. (*)
Discussion about this post