– Kondisi ruas jalan Dangkan – Landau Kumpang hancur seperti bubur. Terutama jalan yang berada di Desa Nanga Ngeri, Kecamatan Silat Hulu.
Pemkab Kapuas Hulu memastikan jalan tersebut akan diperbaiki tahun 2022, karena sudah dianggarkan.
“Jalan Dangkan – Landau Kumpang itu sudah dianggarkan Rp1,8 miliar tahun 2022,” kata Muhammad Kharbi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Bina Marga dan SDA Kapuas Hulu, Selasa (30/11/2021).
Pria disapa Bobi ini mengatakan, karena ruas jalan tersebut sudah dianggarkan untuk tahun anggaran 2022, maka secepatnya nanti pihaknya akan melakukan proses lelang, agar awal tahun sudah bisa dikerjakan.
“Untuk penanganan darurat nanti saya akan coba koordinasikan dengan UPJJ dan nanti kita survei dulu melihat kondisi terakhir kerusakan untuk mengidentifikasi rencana dan titik penanganan,” ujarnya.
Bobi mengharapkan agar masyarakat dapat lebih bersabar serta dapat berhati-hati melewati jalan dan jembatan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat mengeluhkan kondisi ruas jalan poros Dangkan – Landau Kumpang yang hancur lebur tersebut. Bahkan kerusakan jalan diposting masyarakat setempat di media sosial agar Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dapat memperbaikinya.
“Sudah tiga bulan terakhir jalan tempat kami ini kondisi hancur,” kata Zainal Abidin, Sekdes Nanga Ngeri, Senin (29/11/2021).
Zainal menyampaikan, titik nol ruas jalan Dangkan – Landau Kumpang itu berada di Simpang Kantor Camat Silat Hulu menuju Landau Kumpang Kecamatan Hulu Gurung yang melewati Desa Dangkan Kota, Desa Nanga Ngeri, Desa Landau Badai, Desa Nanga Lungu, Entebi, Nanga Luan, Selangkai dan terakhir Riam tapang (Silat Hulu) sampai Landau Kumpang (Kecamatan Hulu Gurung).
“Nah, yang dipostingan itu pas di RT 5 Riam Bawah Desa Nanga Ngeri,” ucapnya.
Sebagai masyarakat Desa Nanga Ngeri, dirinya berharap jalan tersebut dapat ditangani Pemkab Kapuas Hulu untuk sementara. “Minimal jalan yang rusak itu dapat ditimbus dengan sirtu,” ucap Zainal.
Sementara Kades Nanga Ngeri, Ahmad Dait menyampaikan kondisi jalan tersebut sudah tiga bulan ini sangat parah. Hal ini dikarenakan selain memang kondisi alam yang sering hujan dan dilalui truk sawit maupun truk pengangkut material pembangunan jembatan di lokasi tersebut.
“Akibat rusaknya jalan tersebut membuat warga kami seperti anak yang ingin pergi sekolah ke Dangkan Kota maupun warga yang ingin menjual sumber daya alamnya ke Sintang selalu bermandikan lumpur ketika melalui jalan tersebut,” ujarnya.
Dikatakan Ahmad, pihaknya bukan tidak berupaya untuk mencari solusi bagaimana penanganan jalan tersebut. Bahkan dirinya dengan Kades yang ada di Silat Hulu tersebut sudah pernah audiensi dengan Bupati untuk meminta solusi penanganan jalan itu.
“Begitu juga proposal sudah kita masukan ke UPJJ Bina Marga untuk penanganan jalan tersebut. Tapi sampai hari ini belum ada tanggapan,” ungkapnya.
Lanjut Ahmad, sebagai Kades dirinya ingin sekali memperbaiki jalan tersebut menggunakan dana desa. Namun tidak diperbolehkan karena status jalan tersebut merupakan milik kabupaten.
“Karena menggunakan dana desa untuk memperbaiki jalan tersebut harus ada rekomendasi dari Bupati,” ujarnya.
Untuk sementara ini, kata Ahmad, pihaknya hanya ingin jalan tersebut dilakukan penimbunan sementara dengan pasir dan batu. Supaya jalan tersebut ada pengerasannya, sehingga nyaman untuk dilalui.
“Mudah-mudahan jalan kami di sini segera ditangani oleh pemerintah daerah,” pungkas Ahmad. (opik)
Discussion about this post