– Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak (KPPAD) Kalbar mendorong semua pihak memboikot aplikasi MiChat. Pasalnya, aplikasi percakapan ini kerap dijadikan sarana pelacuran online.
Ketua KPPAD Kalbar Eka Nurhayati menyampakan aplikasi MiChat cukup meresahkan bagi kalangan anak-anak, khusus di Kota Pontianak. Karena tidak sedikit yang terlibat prostitusi online melalui sarana MiChat.
“Mari kita suarakan semua, kami mendorong agar aplikasi tersebut diboikot atau ditutup,” tegas kepada wartawan belum lama ini.
“Seruan boikot ini, khusus dari Kalbar. suara dari Kalbar untuk anak-anak Indonesia,” sambung Eka.
Diakui dia, kasus prostitusi online begitu banyak. Pihaknya tak henti-henti melakukan antisipasi agar anak-anak tidak terlibat kasus prostitusi.
“Kita sering melakukan razia atau pengecekan di tempat-tempat penginapan, tentunya bekerja sama dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Polresta Pontianak,” ujar Eka.
Eka menuturkan anak-anak dapat merasakan dampak negatif aplikasi MiChat. Walaupun kurang perhatian orang tua juga dapat menjadi penyebab anak-anak terjun ke dunia prostitusi.
“Rata-rata 90 persen anak-anak yang terlibat karena itu (kurang perhatian orang tua, red),” pungkas Eka. (rin)
Discussion about this post