JURNALIS.co.is – PLN Kalbar telah membuat road map untuk kondisi listrik di Kabupaten Kubu Raya. Hal tersebut diungkap Manajer Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan Pedesaan (UP2K) PT PLN Kalbar, Dasrul Syah saat rapat kerja dengan DPRD Kubu Raya, Rabu (02/02/2022).
“Di Kubu Raya ada lima sistem yakni di Sistem Tanjung Saleh, Batu Ampar, Padang Tikar, Sepok Laut dan Sistem Khatulistiwa yang kapasitasnya 304 megawatt,” kata Dasrul.
Namun empat sistem tersebut terpisah dari daratan sehingga tidak bisa menyuplainya. Lantaran tidak bisa disuplai dengan sistem Khatulistiwa, maka harus dengan PLTD.
“Akibatnya suplai pas-pasan. Sementara kebijakan pemerintah tidak boleh mengembangkan pembangkit berbahan bakar fosil, tetapi PLTS atau biomas pasti akan disetujui seperti cangkang sawit atau air. Potensi-potensi ini yang belum bisa dijalankan,” terangnya.
Dasrul menuturkan, dari total desa di Kubu Raya hanya tujuh desa yang belum teraliri listrik dari PLN. Seperti Desa Gunung Tamang, Muara Baru, Pulau Jambu, Tanjung Beringin, Sungai Kerawang, Muara Tiga dan Sumber Agung. Namun yang sudah teraliri listrik PLN sebanyak 190 ribu rumah tangga
Sementara Ketua Komisi III DPRD Kubu Raya, Zulkarnaen mengungkapkan masih ada persoalan listrik yang kerap ditemukan di berbagai desa di kabupaten termuda provinsi Kalbar ini. Mulai dari masyarakat yang belum dapat menikmati listrik, kabel yang tidak bertiang, kabel yang berseliweran, Penerangan Jalan Umum (PJU) dan lain sebagainya.
“Untuk mengatasi persoalan itu, maka PLN harus membangun sinergisitas dengan dengan Pemkab Kubu Raya. Tidak bisa berjalan sendiri,” lugas Zulkarnaen.
Ia mencontohkan masalah anggaran. Menurut Zulkarnaen Pemkab Kubu Raya bisa menganggarkannya untuk sarana dan prasarana yang memang menjadi kewenangannya.
“Tentu sinergisitas ini juga harus didukung melalui APBN atau APBD provinsi selain anggaran dari PLN itu sendiri. Sebab kita menyadari APBD kita terbatas,” pungkas Zulkarnaen. (sym)
Discussion about this post