JURNALIS.co.id – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Barat dikebut. Pasalnya, kasus virus corona belakangan ini meningkat tajam, terlebih sudah adanya Omicron.
“Sesuai data yang ada sampai tanggal 16 Februari ini vaksinasi keseluruhan Kalbar tahap 1 sudah mencapai 81,24 persen dan tahap 2 mencapai 58,02 persen,” kata Sekda Kalbar Harisson kepada wartawan, Kamis (17/02/2022).
Harisson mengatakan untuk vaksin tahap 2 ini memang menjadi masalah. Karena tingkat partisipasi masyarakat kurang untuk mengikuti vaksin. Untuk itu, ia berharap vaksin tahap 2 bisa menyamai vaksin tahap 1.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar ini juga menyoroti masih banyak masyarakat Kalbar yang belum mengikuti vaksin tahap 1. Ada tiga kabupaten yang memang masih rendah vaksinasinya secara kumulatif.
“Ada tiga kabupaten secara kumulatif yang memang tingkat vaksinasinya masih rendah. Baik itu Kubu Raya, Mempawah dan Kayong Utara. Rata-rata vaksin tahap satu 75,68 persen, yang jadi masalah itu tahap 2 yang masih sangat rendah 47,00 – 48,00 persen,” ungkapnya.
Harisson minta Pemkab Kubu Raya, Mempawah dan Kayong Utara supaya kebut vaksinasi tahap 2 supaya tingkat keterpaparan tidak meningkat lagi di Kalbar.
Diakui Harisson memang ada beberapa kendala yang dihadapi terkait vaksinasi secara geografis dan tingkat partisipasi masyarakat.
“Satgas Covid-19 harus turun dan jemput bola melakukan pelayanan sedekat mungkin kepada masyarakat kabupaten yang memang keikutsertaan rendah dalam vaksinasi tersebut,” harapnya.
Per 16 Februari 2022, di Kalbar tercatat ada 520 kasus baru terkonfirmasi Covid-19. Kota Pontianak paling banyak mencapai 297 kasus dan Kabupaten Kubu Raya 71 kasus.
“Hampir 30 persen, setiap sampel yang kita periksa di RS Untan ataupun Lab PCR itu ada tiga orang sudah positif,” ucapnya.
Harisson menyatakan bukan tidak mungkin ini akan meningkat terus dengan ditemukannya satu kasus Omicron di Kota Pontianak yang ditularkan oleh keluarga yang baru datang dari Jakarta.
“Ini tidak menutup kemungkinan semua sebagian besar kasus yang ada di Kalbar adalah kasus Omicron,” pungkas Harisson. (atoy)
Discussion about this post