
JURNALIS.co.id – Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menghadiri acara pengobatan massal gratis kepada masyarakat Desa Tamao, Kecamatan Embaloh Hulu, Selasa (05/07/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Badan, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu, Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kapuas Hulu, Camat dan Forkopimcam Embaloh Hulu, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda – Pemudi serta Masyarakat Desa Tamao.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyampaikan, masalah kesehatan di daerah terpencil masih terus menjadi perhatian pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun daerah.
“Sejak tahun 2007 pemerintah telah menjadikan daerah terpencil perbatasan dan kepulauan sebagai Prioritas pelayanan kesehatan, khususnya Desa Tamao Kecamatan Embaloh Hulu ini yang menjadi lokasi pelayanan kesehatan pengobatan gratis oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu bekerja sama dengan Desa Tamao,” terangnya.
Bupati mengatakan, upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan terluar (DTPK) perlu mendapat perhatian khusus guna meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang bermutu.
Selain itu, terpenuhinya pelayanan kesehatan masyarakat akan turut mendukung visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu Hebat, yaitu mewujudkan kapuas hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya pengobatan gratis ini dapat membantu masyarakat Desa Tamao khususnya, dan masyarakat Kecamatan Embaloh Hulu Umumnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” ucapnya.
Bupati juga berpesan kepada masyarakat di Desa Tamao, untuk menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan gratis ini dengan sebaik-baiknya.
“Jangan malu atau takut, sampaikan saja keluhan penyakit bapak – ibu semua kepada tim medis dan kepada Camat serta kepala desa, saya berharap untuk selalu aktif dalam membantu dan mengawasi masyarakat Desa Embaloh Hulu ini,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post