JURNALIS.co.id – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengakui Kabupaten Kubu Raya daerah yang terbaik di Kalbar. Dia menilai, sejak dimekarkan dari Kabupaten Pontianak (sekarang Kabupaten Mempawah) 15 tahun silam, pembangunan di berbagai bidang sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
“Kubu Raya di usia 15 tahun ini sudah banyak kemajuan. Bahkan dibandingkan kabupaten-kabupaten, tata kelola pemerintahannya termasuk yang terbaik dan di atas nasional. Tapi saya berharap ke depan terus dipacu untuk ditingkatkan,” harap Sutarmidji usai menghadiri upacara HUT ke-15 Kabupaten Kubu Raya, Minggu (17/07/2022).
Midji, sapaan Sutarmidji, menuturkan, angka kemiskinan di Kubu Raya sangat rendah. Ini menunjukan arah pembangunan sudah sangat bagus. Berbagai potensi banyak terdapat di kabupaten termuda di Kalimantan Barat ini.
“Potensi di Kubu Raya sangat banyak. Seluruh aspek ada, luas wilayah, kemudian perairannya, kesuburan lahannya. Bahkan salah satu penghasil dan lumbung beras di Kalbar,” ungkapnya.
Midji juga melihat produk-produk UMKM semakin berkembang dengan kemasan yang menarik.
“Mudah-mudahan kreativitas dan inovasi-inovasi terus berkembang. Saya yakin pasti bisa,” ujarnya.
Gubernur Kalbar berharap, angka kemiskinan bisa terus ditekan. Karena angka kemiskinan di Kubu Raya sangat kecil jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Kalbar dan di Indonesia.
“Angka pengangguran juga tidak begitu besar, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Kalbar dengan 68,16. Hanya perlu ditingkatkan,” harapnya.
Midji juga meminta agar Kubu Raya kedepannya bisa lebih baik dan maju serta mampu berkontribusi lebih bagi Provinsi Kalbar maupun di luar terkait kebutuhan tertentu.
“Terutama kebutuhan pangan atau beras. Meski demikian Gubernur juga sangat mengapresiasi kontribusi Kabupaten Kubu Raya terhadap Pemerintah Provinsi Kalbar di beberapa sektor,” imbuhnya.
Gubernur juga berharap dengan raihan prestasi yang diraih Kubu Raya saat ini bisa terus ditingkatkan dan lebih baik lagi.
“Saya berharap Kubu Raya bisa lebih berkontribusi untuk penilaian kepatuhan agar Kalbar bisa terus bangkit, Kubu Raya bisa terus ‘Menanjak’ untuk provinsi dan Indonesia.
Modal Semangat Pacu Pembangunan
Sementara Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan,setelah menghadapi pandemi Covid-19, berharap HUT ke-15 Kubu Raya tahun ini menjadi modal semangat untuk terus memacu pembangunan.
“Kepong bakol itu lah yang menjadi semangatnya, semua pihak terlibat meningkatkan pembangunan dari berbagai aspek,” katanya.
Muda menambahkan, dengan perjuangan, angka kemiskinan terus menurun. Masyarakat bisa merasakan kebahagiaan dengan memberikan nilai-nilai untuk memperkuat keberagaman antar umat, etnis dan budaya.
“Semuanya bisa memperkuat Indek Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran biar lebih produktif dengan nafas inovasi,” katanya.
Bupati menambahkan dalam membangun daerah harus terjaga, karena tugas berat telah menanti, yakni bagaimana mengurangi dan mencegah kemiskinan di Kubu Raya. Termasuk menghindari pembiaran-pembiaran yang berimplikasi terjadinya kemiskinan.
“Perlu kita pahami, pemerintah tidak hanya berjalan secara formalitas dan rutinitas. Tapi harus dengan langkah-langkah yang benar-benar substantif melihat nasib masyarakat. Makanya birokrasi itu pikiran-pikirannya harus selalu terbayang dan terimajinasi dengan kondisi riil masyarakat di berbagai pelosok,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan tugas pokok dan fungsi yang diemban para aparatur sejatinya adalah tanggung jawab, sehingga inisiatif yang berangkat dari kesadaran.
“Bukan sekadar tugas yang bersifat diperintah baru jalan. Tapi tanggung jawab dan inisiatif serta kesadaran yang datang dari semua birokrasi sampai ke tingkat desa,” ujarnya.
Muda mengatakan di usia ke-13 tahun, sejumlah capaian telah diraih Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Di antaranya terobosan-terobosan di sektor pelayanan terpadu, kesehatan, pendidikan, pemerintahan desa, pertanian perkebunan dan pelayanan-pelayanan langsung. Sehingga daerah ini selalu menjadi daerah percontohan.
“Karena pemimpin itu harus menggerakkan semua komponen termasuk desa-desa dan masyarakat. Kalau kita bisa menggerakkan partisipasi, barulah pembangunan akan cepat,” pungkas Muda. (sym)
Discussion about this post