
JURNALIS.co.id – Thalitha Syahla (9) siswi kelas IV MIN Kapuas Hulu merupakan satu-satunya atlet Karate asal Kabupaten Kapuas Hulu mewakili Kalimantan Barat untuk mengikuti ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).
“Alhamdulillah Thalitha Syahla salah satu atlet Karate Kapuas Hulu yang ikut mewakili Kalbar ke O2SN tingkat Nasional,” kata Mustawadin Pelatih INKANAS Kapuas Hulu Ranting Putussibau Utara, Jumat (05/08/2022).
Mustawadin mengatakan, di Kalbar ada empat atlet Karateka yang mewakili Kalbar ikut O2SN tingkat nasional. Salah satunya Thalita Syahla yang mengikuti kategori Kata (Seni).
“Untuk persiapan O2SN tingkat nasional ini, kita masih tinggu Juknis dari Dinas Pendidikan Kalbar. Karena dimulainya tanding tingkat nasional itu dari tanggal 4 hingga 9 September,” ujarnya.
Dengan lolosnya Thalita Syahla, pelatih pria disapa Mus ini merasa bangga atas capaian prestasi yang diraihnya.
“Kita berharap supaya Syahla dapat menjuarai kejuaraan tersebut. Kita tetap optimis Syahla ini bisa menorehkan prestasi pada O2SN ini karena yang nilai dari Forki Pusat,” yakin Mus.
Menurut Mus, untuk Karateka di Kapuas Hulu sudah ada dua orang yang lolos ke tingkat nasional. Selain Isma pada tahun 2019 untuk kategori Kumite, tahun ini Thalita Syahla kategori Kata.
“Kita pun berharap dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dapat memberikan perhatian kepada Karateka Kapuas Hulu dan kita minta dukungan dari semua pihak terhadap lolosnya Thalitha Syahla pada O2SN tingkat nasional,” ungkap Mus.
Sementara Nani Astrini, orang tua Thalitha Syahla menyampaikan merasa bangga dan tidak menyangka anaknya bisa mampu tembus O2SN tingkat nasional.
“Saya harap anak saya ini bisa lebih semangat dan bisa mengharumkan nama daerah khususnya Kabupaten Kapuas Hulu di tingkat nasional nanti,” ucapnya.

Nani menceritakan bagaimana awal anaknya ikut beladiri Karate ini. Awalnya sebagai orang tua dirinya tidak mendukung anaknya mengikuti olahraga Karate ini.
“Karena saya pikir olahraga karate ini untuk laki-laki. Namun ayahnya tetap ngotot untuk masukan anaknya ke beladiri dengan alasan untuk jaga diri. Jadi saya Ikut saja apa kata ayahnya,” jelasnya.
Lanjut Nani, anaknya dimasukan dalam olahraga karate ini pada bulan Oktober 2021 dan masuknya Thalita ini ke olahraga Karate ini sebagai kado ulang tahunnya saat itu.
“Untuk turnamen pertama kali anak saya ini ikut pada turnamen Karate Sintang. Waktu itu kategori Kumite bukan Kata, pertama kali main ada rasa khawatirnya karena turnamen pertama. Memang waktu di Sintang hasilnya belum maksimal, tapi kita berikan motivasi untuk terus latihan agar bisa meraih prestasi,” jelasnya.
Sambung Nani, dirinya terus menekankan kepada anaknya saat bertanding setiap turnamen terus untuk bertanding dan tidak malu.
Sementara Sabrani Ayah Thalitha Syahla mengaku bangga sebagai orang tua atas prestasi anaknya, karena ini bukan lagi membawa nama daerah Kapuas Hulu, namun juga membawa nama baik Kalimantan Barat.
“Dengan ajang O2SN tingkat nasional ini kita anggap hanya jadi tolak ukur. Maka kita harapkan dari pemerintah daerah dapat memperhatikan olahraga Karate ini,” jelasnya.
Sambung Sabrani, awalnya ia sempat takut anaknya diikutkan dalam olahraga Karate. Mengingat anak perempuan dan karate olahraga keras.
“Lagipula banyak yang dipikirkan ketika anak saya ikut olahraga ini. kalau masuk olahraga ini apakah anak saya dapat mengimbangi dengan pendidikan lainnya. Tapi sampai hari ini Alhamdulillah anak saya masih rangking satu di sekolah saat masih kelas tiga,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post