JURNALIS.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang belum mampu memberantas Angka Putus Sekolah (APS) hingga ke akar-akarnya. Ini menunjukkan pemerintahan di bawah kepemimpinan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie belum mampu mewujudkan misi kelimanya, yakni ‘Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Sehat dan Cerdas’.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang, Abdul Hadi, mengakui masih terdapat APS. Di antaranya pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Mengingat, pada usia SD seharusnya anak wajib mengenyam pendidikan.
Selain pada tingkat SD, APS juga terjadi pada jenjang pendidikan lebih lanjut. Di Kota Singkawang, APS pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih tinggi dari tingkat SD. Hal itu ditunjukkan berdasarkan persentase APS tahun 2021 terdapat selisih sekitar 14 persen lebih tinggi APS SMP dibandingkan APS SD.
“Kalau berdasarkan persentase untuk tingkat SD hanya ada 4 persen, kalau jumlah itu sebenarnya jumlah per sekolah itu ada. Jumlah yang ada untuk SD itu, di tahun 2021 ada 9, untuk wilayah, tangah, timur dan Utara,” ungkap Abdul Hadi, Senin (08/08/202).
“Sedangkan untuk yang SMP ada sekitar 18 orang. Kalau persentase berarti sekitar 18 persen itu ada di Singkawang Selatan 12 orang, Singkawang tengah 5 orang, dan Singkawang Utara 1 orang. Itu untuk yang SMP,” tambah Abdul Hadi.
Menurut Abdul Hadi, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan melibatkan berbagai pihak terkait, baik guru hingga orang tua. Kendati demikian, usaha tersebut belum berhasil untuk memberantas APS di Kota Singkawang.
“Yang saya tau itu minat belajar untuk bersekolah dari siswa itu sendiri, kadang yang memang motivasinya sudah berkurang. Sehingga walaupun sudah dibujuk oleh guru dan dimotivasi oleh orang tua, bahkan ada yang kepala sekolah sampai berkunjung ke rumah siswa. Yang saya tau itu memang siswa tersebut tidak mau sekolah,” papar Abdul Hadi.
Kendati sudah banyak upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, nyatanya belum mampu memberantas APS di Kota Singkawang sampai ke akarnya.
“Motivasi sebenarnya sudah kita berikan secara total dan keseluruhan ya, cuman pembinaan person to person kan tidak sampai di situ. Baik dari kepala dinasnya sendiri kalau dalam MKKS. Pertemuan-pertemuan itu juga selalu mendorong untuk mengurangi angka putus sekolah, dan kalau kita liat ini kota Singkawang cukup kecil angka putus sekolahnya,” pungkas Abdul Hadi. (gun)
Discussion about this post