
JURNALIS.co.id – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu mencatat hingga Agustus 2022 sudah ada 1.279 anak yang terserang penyakit Diare. Di mana satu anak dinyatakan meninggal dunia.
“Sekarang sudah Minggu ke 31 ada 1.279 anak terkena Diare dan satu anak berusia dua bulan dinyatakan meninggal,” kata Kastono, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) pada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, Senin (15/08/2022).
Kastono menjelaskan, secara umum, penyebaran diare biasa terjadi melalui infeksi (kuman-kuman penyakit) seperti bakteri, virus, dan parasit. Biasanya menyebar melalui makanan dan minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita.
“Penyebaran bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi sampai 2 tahun atau lebih. Yang paling penting soal penyebaran diare adalah tergantung pada perilaku dan faktor lingkungan,” ujarnya.
Lanjut Kastono, diare adalah penyakit berbasis lingkungan yang faktor utamanya dari kontaminasi air atau tinja yang berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat.
Untuk mengatasi penyakit diare, harus ada tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga jika balita mengalami diare.
“Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya. Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti. Memberikan obat Zinc, memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral. Segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan,” jelasnya.
Lanjut Kastono, Diare yang disebabkan oleh infeksi dapat dicegah. Beberapa pencegahan penyakit diare antara lain rajin cuci tangan, bersihkan permukaan benda, konsumsi minuman dan makanan matang, gunakan air kemasan yang aman, perhatikan kebersihan makanan, hindari berbagi Bbarang pribadi, hindari berenang di kolam umum dan terakhir beri ASI dan vaksin untuk bayi.
Sementara Poltak Sianturi, Direktur RSUD Achmad Diponegoro Putussibau menyampaikan, bahwa kasus Diare di rumah sakit masih tinggi.
“Saat ini ada 35 anak yang dirawat dan ada satu anak yang meninggal. Kondisi anak itu sudah gawat dibawa ke IGD,” pungkas Poltak. (opik)
Discussion about this post